期刊名称:Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology
印刷版ISSN:2088-4230
电子版ISSN:2580-1228
出版年度:2016
卷号:3
期号:1
页码:65-76
DOI:10.24854/jpu12016-56
出版社:Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara
摘要:Young children with disabilities are a group that is prone to stigma and discrimination. Therefore, World Health Organization and United Nations Children’s Fund declared a global agenda in 2012 to address the needs of inclusive ECCD to improve the participation and development of young children with disabilities. In respond to that agenda, it is crucial to understand the particular needs of young children with emotional disorder such as their communication ability, before they can be included into inclusive ECCD service. This research aims to describe the communication skills of young child with emotional disorder in Kupang, Nusa Tenggara Timur. The participant in this study showed insignificant performance in verbal communication skills like linguistic content, structures and the use of language. Meanwhile in non verbal communication skills such as face expression, body gesture and hand gesture, the child showed considerable performance. The research method used qualitative method, which is direct observation to the child and interview to the subject’s parents. Parents and ECCD tutors should consider to set a communication-stimulating relationship in house and ECCD post to support the verbal skills development. The result of this study can give impact in the development of inclusive ECCD science in East Nusa Tenggara, also to aid future research in inventing best practice models in the field. Abstrak — Anak-anak penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan terhadap stigma dan diskriminasi. Oleh karena itu, World Health Organization dan United Nations Children’s Fund menyatakan suatu agenda global pada tahun 2012 dengan tujuan untuk menangani kebutuhan PAUD inklusif , terutama pada peningkatan partisipasi dan perkembangan kebutuhan tersebut pada anak-anak penyandang cacat. Menanggapi agenda itu, hal pertama yang diperlukan adalah pemahaman akan kebutuhan pada anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya anak dengan gangguan emosional, seperti pemahaman akan kemampuan komunikasi mereka, sebelum mereka dimasukkan ke dalam layanan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komunikasi anak-anak dengan gangguan emosional di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan kinerja yang tidak signifikan pada keterampilan komunikasi verbal seperti konten linguistik, struktur, dan penggunaan bahasa. Sementara itu dalam keterampilan komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan gerakan tangan, anak menunjukkan kinerja yang cukup. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke subjek dan wawancara kepada orangtua subjek. Orangtua dan guru PAUD harus mempertimbangkan untuk mengatur stimulus-stimulus yang berhubungan dengan pelatihan komunikasi di rumah dan setelah PAUD untuk mendukung pengembangan kemampuan verbal. Hasil penelitian ini bisa memberikan dampak dalam pengembangan wawasan pada PAUD inklusif di Nusa Tenggara Timur , juga untuk membantu penelitian di masa depan dalam menciptakan model-model praktis terbaik di lapangan.
其他摘要:Abstract — Young children with disabilities are a group that is prone to stigma and discrimination. Therefore, World Health Organization and United Nations Children’s Fund declared a global agenda in 2012 to address the needs of inclusive ECCD to improve the participation and development of young children with disabilities. In respond to that agenda, it is crucial to understand the particular needs of young children with emotional disorder such as their communication ability, before they can be included into inclusive ECCD service. This research aims to describe the communication skills of young child with emotional disorder in Kupang, Nusa Tenggara Timur. The participant in this study showed insignificant performance in verbal communication skills like linguistic content, structures and the use of language. Meanwhile in non verbal communication skills such as face expression, body gesture and hand gesture, the child showed considerable performance. The research method used qualitative method, which is direct observation to the child and interview to the subject’s parents. Parents and ECCD tutors should consider to set a communication-stimulating relationship in house and ECCD post to support the verbal skills development. The result of this study can give impact in the development of inclusive ECCD science in East Nusa Tenggara, also to aid future research in inventing best practice models in the field. Abstrak — Anak-anak penyandang disabilitas merupakan kelompok yang rentan terhadap stigma dan diskriminasi. Oleh karena itu, World Health Organization dan United Nations Children’s Fund menyatakan suatu agenda global pada tahun 2012 dengan tujuan untuk menangani kebutuhan PAUD inklusif , terutama pada peningkatan partisipasi dan perkembangan kebutuhan tersebut pada anak-anak penyandang cacat. Menanggapi agenda itu, hal pertama yang diperlukan adalah pemahaman akan kebutuhan pada anak-anak berkebutuhan khusus, salah satunya anak dengan gangguan emosional, seperti pemahaman akan kemampuan komunikasi mereka, sebelum mereka dimasukkan ke dalam layanan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran komunikasi anak-anak dengan gangguan emosional di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Partisipan dalam penelitian ini menunjukkan kinerja yang tidak signifikan pada keterampilan komunikasi verbal seperti konten linguistik, struktur, dan penggunaan bahasa. Sementara itu dalam keterampilan komunikasi non-verbal seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan gerakan tangan, anak menunjukkan kinerja yang cukup. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke subjek dan wawancara kepada orangtua subjek. Orangtua dan guru PAUD harus mempertimbangkan untuk mengatur stimulus-stimulus yang berhubungan dengan pelatihan komunikasi di rumah dan setelah PAUD untuk mendukung pengembangan kemampuan verbal. Hasil penelitian ini bisa memberikan dampak dalam pengembangan wawasan pada PAUD inklusif di Nusa Tenggara Timur , juga untuk membantu penelitian di masa depan dalam menciptakan model-model praktis terbaik di lapangan.
关键词:communication skills; young children; emotional disorder; kemampuan berkomunikasi; anak-anak; gangguan emosi