期刊名称:Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology)
印刷版ISSN:2460-4585
电子版ISSN:2460-4593
出版年度:2017
卷号:3
期号:2
页码:103-116
DOI:10.24114/antro.v3i2.8306
出版社:Universitas Negeri Medan
摘要:Globalisasi harus diakui telah membawa arus perubahan yang sangat besar. Tantangan kehidupan global sudah terasa dampaknya bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak jarang globalisasi juga melahirkan ekses negatif terhadap melemahnya kearifan budaya lokal. Globalisasi yang ditandai dengan kecanggihan di bidang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi membawa negara-negara di dunia masuk ke dalam sistem jaringan global, satu dunia telah mengubah menuju peradaban dunia baru. Di daerah sendiri, globalisasi di tuduh menjadi biang erong terdegradasinya budaya lokal. Tidak jarang saat ini berbagai usaha pemerintah untuk memajukan budaya lokal terus digerakkan. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 653 guru dengan kata lain sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 65,3 responden yang dibulatkan menjadi 63 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah di tingkatan SMP Kota Padang Sidimpuan belum secara maksimal menerapkan budaya lokal dalam kurikulum yang mereka terapkan. Sekolah tidak menempatkan budaya lokal dalam posisi strategis dalam sistem pembelajaran. Selain itu pemerintah daerah juga tidak memiliki inisiatif untuk ikut serta mengembangkan budaya lokal.
其他摘要:Globalisasi harus diakui telah membawa arus perubahan yang sangat besar. Tantangan kehidupan global sudah terasa dampaknya bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Tidak jarang globalisasi juga melahirkan ekses negatif terhadap melemahnya kearifan budaya lokal. Globalisasi yang ditandai dengan kecanggihan di bidang teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi membawa negara-negara di dunia masuk ke dalam sistem jaringan global, satu dunia telah mengubah menuju peradaban dunia baru. Di daerah sendiri, globalisasi di tuduh menjadi biang erong terdegradasinya budaya lokal. Tidak jarang saat ini berbagai usaha pemerintah untuk memajukan budaya lokal terus digerakkan. Penelitian ini menggunakan metode mixed methods . Sampel dalam penelitian ini berjumlah 653 guru dengan kata lain sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 65,3 responden yang dibulatkan menjadi 63 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekolah di tingkatan SMP Kota Padang Sidimpuan belum secara maksimal menerapkan budaya lokal dalam kurikulum yang mereka terapkan. Sekolah tidak menempatkan budaya lokal dalam posisi strategis dalam sistem pembelajaran. Selain itu pemerintah daerah juga tidak memiliki inisiatif untuk ikut serta mengembangkan budaya lokal.