首页    期刊浏览 2024年11月24日 星期日
登录注册

文章基本信息

  • 标题:PENGOLAHAN PRODUK UNGGULAN DAERAH BAWANG MERAH LOKAL DI KECAMATAN SUKOMORO KABUPATEN NGANJUK
  • 本地全文:下载
  • 作者:Tri Handayani
  • 期刊名称:Jurnal Abdi
  • 印刷版ISSN:2460-5514
  • 电子版ISSN:2502-6518
  • 出版年度:2020
  • 卷号:5
  • 期号:2
  • 页码:111-118
  • DOI:10.26740/ja.v5n2.p111-118
  • 出版社:Universitas Negeri Surabaya
  • 摘要:Nganjuk sebagai surganya bawang merah di Jawa Timur, yang merupakan manisvestasi kearifan lokal yang terdapat di kecamatan Sukomoro kabupaten Nganjuk. Bupati Nganjuk menetapkan bawang merah sebagai Produk Unggulan daerah kabupaten Nganjuk. Jumlah bawang merah di Nganjuk sangat melimpah dengan luas area 11.300 Ha dengan jumlah petani sebanyak 9.709 orang. Nganjuk menyumbang 80% bawang merah di Jawa Timur dengan frekuensi panen 2-4 kali setahun. Produksi bawang merah tahun 2016 sebanyak 117.501 ton, tahun 2017 sebanyak 119.301 ton. Dengan melimpahnya jumlah bawang merah, maka Sukomoro dijadikan Sentra Bawang Merah di Nganjuk. Apabila panen raya maka harga bawang merah sangat murah Rp. 7.000-8.000 /kg, hal ini tidak imbang dengan biaya penanaman dan pemeliharaan. Namun apa dikata karena petani bawang merah hanya mampu menjual hasil panen bawang merah mentah. Para petani bawang merah di Nganjuk belum mempunyai pengetahuan tentang Teknologi untuk mengolah hasil pertanian . Apabila hasil panen bawang merah tidak segera dijual maka akan menjadi busuk, dan kalau sudah busuk maka bawang merah tidak laku dijual, hal ini mengakibatkan petani akan mengalami kerugian yang lebih besar. Sehingga walaupun harganya murah petani terpaksa tetap menjual hasil panen. Hal ini merupakan suatu dilema bagi petani bawang merah apabila memasuki masa panen raya. Apabila dijual harganya sangat murah dan mengalami kerugian, apabila tidak dijual bawang merah akan rusak/busuk. Dengan adanya kegiatan PPPUD akan Menciptakan teknologi pengolahan bawang merah menjadi produk unggulan olahan bawang merah lokal di kabupaten Nganjuk. Sehingga Nganjuk sebagai penghasil Produk Unggulan Daerah dari Hulu hingga Hilir. Metode pelaksanaan dalam program PPPUD adalah : (1) Menciptakan teknologi pengolahan bawang merah dengan membuat alat mesin : pemotong daun bawang, penggiling bawang merah, pengupas bawang merah, pembersih bawang, pengiris bawang dan penggoreng bawang merah, (2) Melakukan pendampingan kepada petani bawang merah dalam membuat diversifikasi produk unggulan bawang merah seperti : (a) Bawang goreng herbal dan nabati, (b) Kerupuk bawang warna warni dengan bahan pewarna alami, (c) Tepung bawang merah rempah-rempah, (d) Pasta bawang merah kaya vitamin, (e) Suplemen kesehatan dari bawang merah, (f) Parfum ruangan herbal, dsb. (3) Membuat Aplikasi media pemasaran hasil produk olahan bawang merah yang berbasis E- Commerce yaitu untuk pemasaran produk secara elektronik. Sehingga akses pasar lebih luas, pemasaran produk lebih cepat, produk lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas baik dalam negeri dan luar negeri. Melakukan pengujian kelayakan dan komposisi bahan yang terkandung dalam produk olahan serta perolehan sertifikasi Halal dari MUI dan BPOM.
  • 其他摘要:Nganjuk sebagai surganya bawang merah di Jawa Timur, yang merupakan manisvestasi kearifan lokal yang terdapat di kecamatan Sukomoro kabupaten Nganjuk. Bupati Nganjuk menetapkan bawang merah sebagai Produk Unggulan daerah kabupaten Nganjuk. Jumlah bawang merah di Nganjuk sangat melimpah dengan luas area 11.300 Ha dengan jumlah petani sebanyak 9.709 orang. Nganjuk menyumbang 80% bawang merah di Jawa Timur dengan frekuensi panen 2-4 kali setahun. Produksi bawang merah tahun 2016 sebanyak 117.501 ton, tahun 2017 sebanyak 119.301 ton. Dengan melimpahnya jumlah bawang merah, maka Sukomoro dijadikan Sentra Bawang Merah di Nganjuk. Apabila panen raya maka harga bawang merah sangat murah Rp. 7.000-8.000 /kg, hal ini tidak imbang dengan biaya penanaman dan pemeliharaan. Namun apa dikata karena petani bawang merah hanya mampu menjual hasil panen bawang merah mentah. Para petani bawang merah di Nganjuk belum mempunyai pengetahuan tentang Teknologi untuk mengolah hasil pertanian . Apabila hasil panen bawang merah tidak segera dijual maka akan menjadi busuk, dan kalau sudah busuk maka bawang merah tidak laku dijual, hal ini mengakibatkan petani akan mengalami kerugian yang lebih besar. Sehingga walaupun harganya murah petani terpaksa tetap menjual hasil panen. Hal ini merupakan suatu dilema bagi petani bawang merah apabila memasuki masa panen raya. Apabila dijual harganya sangat murah dan mengalami kerugian, apabila tidak dijual bawang merah akan rusak/busuk. Dengan adanya kegiatan PPPUD akan Menciptakan teknologi pengolahan bawang merah menjadi produk unggulan olahan bawang merah lokal di kabupaten Nganjuk. Sehingga Nganjuk sebagai penghasil Produk Unggulan Daerah dari Hulu hingga Hilir. Metode pelaksanaan dalam program PPPUD adalah : (1) Menciptakan teknologi pengolahan bawang merah dengan membuat alat mesin : pemotong daun bawang, penggiling bawang merah, pengupas bawang merah, pembersih bawang, pengiris bawang dan penggoreng bawang merah, (2) Melakukan pendampingan kepada petani bawang merah dalam membuat diversifikasi produk unggulan bawang merah seperti : (a) Bawang goreng herbal dan nabati, (b) Kerupuk bawang warna warni dengan bahan pewarna alami, (c) Tepung bawang merah rempah-rempah, (d) Pasta bawang merah kaya vitamin, (e) Suplemen kesehatan dari bawang merah, (f) Parfum ruangan herbal, dsb. (3) Membuat Aplikasi media pemasaran hasil produk olahan bawang merah yang berbasis E- Commerce yaitu untuk pemasaran produk secara elektronik. Sehingga akses pasar lebih luas, pemasaran produk lebih cepat, produk lebih mudah dikenal oleh masyarakat luas baik dalam negeri dan luar negeri. Melakukan pengujian kelayakan dan komposisi bahan yang terkandung dalam produk olahan serta perolehan sertifikasi Halal dari MUI dan BPOM.
  • 关键词:teknologi; diversifikasi produk unggulan; bawang merah
国家哲学社会科学文献中心版权所有