摘要:Studi ini membahas mengenai kondisi kesejahteraan psikologis ( psychological well-being/PWB ) dan rasa kekomunitasan ( sense of community/SOC ) pada perempuan penyintas bencana alam yang mengungsi. Studi ini menginvestigasi hubungan antarvariabel berikut: rasa kekomunitasan (SOC), kesejahteraan psikologis (PWB), status relokasi, dan berbagai variabel demografis lainnya. Partisipan dalam studi ini berjumlah 190 perempuan penyintas bencana alam. Partisipan terdiri dari dua kelompok: (1) pengungsi yang masih tinggal di shelter pengungsian ( n = 96) dan (2) pengungsi yang telah menetap secara permanen ( n = 94). Secara keseluruhan, tidak ditemukan perbedaan signifikan pada kondisi kesejahteraan psikologis maupun rasa kekomunitasan antara kedua kelompok tersebut. Namun, terdapat perbedaan signifikan pada dimensi personal growth — salah satu dimensi PWB. Selain itu, terdapat perbedaan signifikan pada tiga dimensi SOC: (1) influence , (2) integration and fulfillment of needs , dan (3) shared emotional connection . Studi ini juga menemukan tiga prediktor bagi kesejahteraan psikologis: (1) rasa kekomunitasan, (2) status pernikahan, dan (3) tingkat pendidikan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa rasa kekomunitasan merupakan prediktor yang lebih kuat bagi kesejahteraan psikologis dibandingkan situasi pengungsian, status pernikahan, ataupun variabel demografis lainnya.
关键词:bencana; psychological well-being; pengungsi; sense of community; relokasi; Indonesia