期刊名称:Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
印刷版ISSN:2442-7632
电子版ISSN:2442-9287
出版年度:2019
卷号:5
期号:2
页码:262-273
DOI:10.22219/kembara.v5i2.9615
出版社:Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Malang
摘要:Lingkungan dalam dimensi sosial tidak dapat dilepaskan dengan ruang dan waktu. Ruang dan waktu menarik untuk dikaji karena di dalamnya menyimpan makna yang dalam bagi kehidupan manusia secara total. Karya sastra menjadi dokumen sosio-budaya yang merekam berbagai kondisi yang terjadi pada suatu tempat dan masa tertentu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi dimensi ruang dan waktu perspektif ekologi budaya. Subjek penelitian novel Glonggong karya Junaedi Setiyono. Data dikumpulkan melalui kajian pustaka dan analisis wacana pada novel Glonggong. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representyasi ruang dapat dimaknai dalam konteks ruang publik dan ruang privat. Kedua ruang ini menyatu sehingga bersinergi untuk membangun karakter cerita secara keseluruhan yang menyaran pada pengetahuan yang dimilikinya. Representasi waktu berdimensi tidak tetap sehingga selalu terjadi perubahan dan tidak stagnan. Pada sisi inilah menempatkan ruang dan waktu tidak sesederhana yang dipahami karena keduanya memiliki cara dalam menyingkap kerahasian hidup yang bersifat mistis. Ruang dan waktu tidak pernah dianggap sebagai bentuk-bentuk murni atau bentuk kosong. Keduanya selalu berinteraksi dengan komunitas yang bergulir dengan tempat dan waktu.
其他摘要:Lingkungan dalam dimensi sosial tidak dapat dilepaskan dengan ruang dan waktu. Ruang dan waktu menarik untuk dikaji karena di dalamnya menyimpan makna yang dalam bagi kehidupan manusia secara total. Karya sastra menjadi dokumen sosio-budaya yang merekam berbagai kondisi yang terjadi pada suatu tempat dan masa tertentu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan representasi dimensi ruang dan waktu perspektif ekologi budaya. Subjek penelitian novel Glonggong karya Junaedi Setiyono. Data dikumpulkan melalui kajian pustaka dan analisis wacana pada novel Glonggong. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa representyasi ruang dapat dimaknai dalam konteks ruang publik dan ruang privat. Kedua ruang ini menyatu sehingga bersinergi untuk membangun karakter cerita secara keseluruhan yang menyaran pada pengetahuan yang dimilikinya. Representasi waktu berdimensi tidak tetap sehingga selalu terjadi perubahan dan tidak stagnan. Pada sisi inilah menempatkan ruang dan waktu tidak sesederhana yang dipahami karena keduanya memiliki cara dalam menyingkap kerahasian hidup yang bersifat mistis. Ruang dan waktu tidak pernah dianggap sebagai bentuk-bentuk murni atau bentuk kosong. Keduanya selalu berinteraksi dengan komunitas yang bergulir dengan tempat dan waktu.