首页    期刊浏览 2024年09月20日 星期五
登录注册

文章基本信息

  • 标题:WACANA ROMANTISME DALAM SEJARAH SASTRA INDONESIA PERIODE KOLONIAL BELANDA (1900-1942)
  • 本地全文:下载
  • 作者:Dwi Susanto ; Rianna Wati
  • 期刊名称:Kembara: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
  • 印刷版ISSN:2442-7632
  • 电子版ISSN:2442-9287
  • 出版年度:2019
  • 卷号:5
  • 期号:1
  • 页码:40-52
  • DOI:10.22219/kembara.v5i1.6376
  • 出版社:Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Malang
  • 摘要:Sejarah sastra Indonesia didominasi oleh wacana estetik romantik atau materialisme. Hal ini memengaruhi cara pandang terhadap kesastaraan Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk melihat pembentukan dan persebaran wacana estetika romantik dalam sejarah sastra Indonesia. Teori yang digunakan adalah wacana dan kuasa dari Foucault. Objek kajian yang digunakan adalah wacana dan kuasa dalam sejarah sastra Indonesia, terutama wacana estetika romantisme. Hasil yang diperoleh adalah bahwa wacana estetika romantisme dan sejarah sastra Indonesia dibentuk dan digunakan oleh kuasa kolonialisme Belanda. Hal ini ditujukan untuk membentuk masyarakat terjajah sesuai citra dirinya. Sebagai akibatnya, wacana estetika yang lain disingkirkan dan dianggap bukan sebagai kesastaraan sehingga tidak masuk dalam sejarah sastra. Hal ini berlanjut hingga pada masa sesudahnya dan Orde Baru yang menggunakan cara dan strategi yang serupa dengan periode kolonial.
  • 其他摘要:Sejarah sastra Indonesia didominasi oleh wacana estetik romantik atau materialisme. Hal ini memengaruhi cara pandang terhadap kesastaraan Indonesia. Tulisan ini bertujuan untuk melihat pembentukan dan persebaran wacana estetika romantik dalam sejarah sastra Indonesia. Teori yang digunakan adalah wacana dan kuasa dari Foucault. Objek kajian yang digunakan adalah wacana dan kuasa dalam sejarah sastra Indonesia, terutama wacana estetika romantisme. Hasil yang diperoleh adalah bahwa wacana estetika romantisme dan sejarah sastra Indonesia dibentuk dan digunakan oleh kuasa kolonialisme Belanda. Hal ini ditujukan untuk membentuk masyarakat terjajah sesuai citra dirinya. Sebagai akibatnya, wacana estetika yang lain disingkirkan dan dianggap bukan sebagai kesastaraan sehingga tidak masuk dalam sejarah sastra. Hal ini berlanjut hingga pada masa sesudahnya dan Orde Baru yang menggunakan cara dan strategi yang serupa dengan periode kolonial.
  • 关键词:Tarlingdut;Diksi;Stilistika
国家哲学社会科学文献中心版权所有