摘要:Mata pelajaran IPA membutuhkan lebih banyak visualisasi dibanding dengan mata pelajaran yang lain, padahal hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh siswa dengan visual impairment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah penggunaan asesmen pembelajaran IPA bagi siswa SLB dengan visual impairment sudah berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan maupun kurikulum yang sedang berlaku di sekolah tersebut. Penelitian ini melibatkan empat sekolah luar biasa (SLB) A yang berada di Jawa Tengah, yaitu SLB Negeri Semarang, SLB A Dria Adi Semarang, SLB Negeri Boyolali, dan MILB Budi Asih Semarang. Metode pengumpulan data di empat SLB A Jawa Tengah diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan asesmen di SLB A Jawa Tengah belum maksimal, sarana dan prasarana penunjang untuk menyususn asesmen yang sesuai dengan standar untuk siswa dengan visual impairment masih sangat terbatas. Empat SLB di Jawa Tengah tempat dilakukannya penelitian, hanya satu sekolah diantaranya yang memiliki mesin ketik dan printer braille yang dapat berfungsi dengan baik. USE OF SCIENCE LEARNING ASSESSMENT FOR STUDENTS WITH VISUAL IMPAIRMENT AT SLB CENTRAL JAVA Abstract Science subjects require more visualization than any other subject, whereas it cannot be done by students with visual impairment. This research is conducted to find out whether the use of science learning assessment for students with visual impairment has been run well in accordance with the rules and curriculum that are in effect in the school. This research involves four extraordinary schools (SLB) A located in Central Java. Methods of data collection in four SLB A Central Java are interview, observation, and documentation. Based on the result of the research, it can be concluded that the use of assessment in SLB A Central Java has not been maximal yet supporting facilities and infrastructures to arrange the assessment according to the standard for students with visual impairment is still very limited. Four SLBs in Central Java where research is conducted, only one school has a typewriter and braille printer that can function properly.
其他摘要:Mata pelajaran IPA membutuhkan lebih banyak visualisasi dibanding dengan mata pelajaran yang lain, padahal hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh siswa dengan visual impairment. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah penggunaan asesmen pembelajaran IPA bagi siswa SLB dengan visual impairment sudah berjalan dengan baik sesuai dengan peraturan maupun kurikulum yang sedang berlaku di sekolah tersebut. Penelitian ini melibatkan empat sekolah luar biasa (SLB) A yang berada di Jawa Tengah, yaitu SLB Negeri Semarang, SLB A Dria Adi Semarang, SLB Negeri Boyolali, dan MILB Budi Asih Semarang. Metode pengumpulan data di empat SLB A Jawa Tengah diperoleh dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan asesmen di SLB A Jawa Tengah belum maksimal, sarana dan prasarana penunjang untuk menyususn asesmen yang sesuai dengan standar untuk siswa dengan visual impairment masih sangat terbatas. Empat SLB di Jawa Tengah tempat dilakukannya penelitian, hanya satu sekolah diantaranya yang memiliki mesin ketik dan printer braille yang dapat berfungsi dengan baik. USE OF SCIENCE LEARNING ASSESSMENT FOR STUDENTS WITH VISUAL IMPAIRMENT AT SLB CENTRAL JAVA Abstract Science subjects require more visualization than any other subject, whereas it cannot be done by students with visual impairment. This research is conducted to find out whether the use of science learning assessment for students with visual impairment has been run well in accordance with the rules and curriculum that are in effect in the school. This research involves four extraordinary schools (SLB) A located in Central Java. Methods of data collection in four SLB A Central Java are interview, observation, and documentation. Based on the result of the research, it can be concluded that the use of assessment in SLB A Central Java has not been maximal yet supporting facilities and infrastructures to arrange the assessment according to the standard for students with visual impairment is still very limited. Four SLBs in Central Java where research is conducted, only one school has a typewriter and braille printer that can function properly.