首页    期刊浏览 2024年09月19日 星期四
登录注册

文章基本信息

  • 标题:ANALISIS KINERJA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM ALAS KAKI DI DESA PAGELARAN
  • 本地全文:下载
  • 作者:Ulul Hidayah ; Sri Mulatsih ; Yeti Lis Purnamadewi
  • 期刊名称:Jurnal Benefita
  • 电子版ISSN:2477-7862
  • 出版年度:2019
  • 卷号:4
  • 期号:3
  • 页码:435-448
  • DOI:10.22216/jbe.v4i3.4232
  • 出版社:Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
  • 摘要:Village economic development should be focused on local potential. Each village has different potentials, one of which is Pagelaran Village which has local potential in footwear business development. In developing the footwear sector as the center of village economic growth, it is necessary to identify the problems and business needs. The Impotence Performance Analysis (IPA) method is carried out to measure the gap between the level of conditions and the level of importance of the variables in the development of a footwear business. From the results of the study concluded that the problems in the development of footwear businesses are limited capital, high raw material prices, decreasing number of workers, low selling prices, poor business management, lack of roles of craftsmen and government groups in business development. Results of the gap analysis indicate that the variable that has the largest gap is the variable role of the government in business development with a performance value of 33%. The village government through village community empowerment policies and programs that are very much needed by footwear entrepreneurs. To increase the footwear business, the village government needs to establish BUMDes with the main program, providing capital loans, procuring raw materials, joint marketing, and training in business management skills. Pembangunan ekonomi desa dapat dicapai dengan memperhatikan potensi lokal. Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda, salah satunya Desa Pagelaran yang memiliki potensi lokal di bidang pengembangan usaha alas kaki. Dalam mengembangkan sektor alas kaki sebagai pusat pertumbuhan ekonomi desa maka perlu dikakukan identifikasi permasalah dan kebutuhan usaha. Sehingga dapat dirumuskan strategi pengembangan usaha alas kaki sebagai potensi lokal Desa Pagelaran. Metode Impotrance Performance Analysis (IPA) dilakukan untuk mengukur gap antara tingkat kondisi dan tingkkat kepentingan variabel-variabel pengembangan usaha alas kaki. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan usaha alas kaki adalah ketersediaan modal usaha, harga bahan baku yang tinggi, jumlah tenaga kerja semakin berkurang, buruknya manajemen usaha, tidakadanya peran kelompok pengrajin dan pemerintah dalam pengembangan usaha. Sedangkan hasil dari analisis gap menunjukkan bahwa variabel yang memiliki gap terbesar adalah variabel peran pemerintah dalam pengembangan usaha dengan nilai 2,96. Hal ini menunjukkan kehadiran pemerintah desa melalui kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat desa sangat dibutuh oleh pengusaha alas kaki. Untuk meningkatkan usaha alas kaki pemerintah desa perlu membentuk BUMDes dengan program utama, pemberian pinjaman modal, pengadaan bahan baku, pemasaran bersama, dan pelatihan keterampilan manajemen usaha.
  • 其他摘要:Village economic development should be focused on local potential. Each village has different potentials, one of which is Pagelaran Village which has local potential in footwear business development. In developing the footwear sector as the center of village economic growth, it is necessary to identify the problems and business needs. The Impotence Performance Analysis (IPA) method is carried out to measure the gap between the level of conditions and the level of importance of the variables in the development of a footwear business. From the results of the study concluded that the problems in the development of footwear businesses are limited capital, high raw material prices, decreasing number of workers, low selling prices, poor business management, lack of roles of craftsmen and government groups in business development. Results of the gap analysis indicate that the variable that has the largest gap is the variable role of the government in business development with a performance value of 33%. The village government through village community empowerment policies and programs that are very much needed by footwear entrepreneurs. To increase the footwear business, the village government needs to establish BUMDes with the main program, providing capital loans, procuring raw materials, joint marketing, and training in business management skills. Pembangunan ekonomi desa dapat dicapai dengan memperhatikan potensi lokal. Setiap desa memiliki potensi yang berbeda-beda, salah satunya Desa Pagelaran yang memiliki potensi lokal di bidang pengembangan usaha alas kaki. Dalam mengembangkan sektor alas kaki sebagai pusat pertumbuhan ekonomi desa maka perlu dikakukan identifikasi permasalah dan kebutuhan usaha. Sehingga dapat dirumuskan strategi pengembangan usaha alas kaki sebagai potensi lokal Desa Pagelaran. Metode Impotrance Performance Analysis (IPA) dilakukan untuk mengukur gap antara tingkat kondisi dan tingkkat kepentingan variabel-variabel pengembangan usaha alas kaki. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa masalah-masalah yang dihadapi dalam pengembangan usaha alas kaki adalah ketersediaan modal usaha, harga bahan baku yang tinggi, jumlah tenaga kerja semakin berkurang, buruknya manajemen usaha, tidakadanya peran kelompok pengrajin dan pemerintah dalam pengembangan usaha. Sedangkan hasil dari analisis gap menunjukkan bahwa variabel yang memiliki gap terbesar adalah variabel peran pemerintah dalam pengembangan usaha dengan nilai 2,96. Hal ini menunjukkan kehadiran pemerintah desa melalui kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat desa sangat dibutuh oleh pengusaha alas kaki. Untuk meningkatkan usaha alas kaki pemerintah desa perlu membentuk BUMDes dengan program utama, pemberian pinjaman modal, pengadaan bahan baku, pemasaran bersama, dan pelatihan keterampilan manajemen usaha.
  • 关键词:alas kaki; potensi lokal; UMKM.
  • 其他关键词:Alas Kaki; Potensi Lokal; UMKM
国家哲学社会科学文献中心版权所有