首页    期刊浏览 2024年08月24日 星期六
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Nasionalis Pembaru Tanpa Kegaduhan: Biografi Manusiawi Sultan Hamengku Buwono IX
  • 本地全文:下载
  • 作者:Bambang Purwanto
  • 期刊名称:Sasdaya: Gadjah Mada Journal of Humanities
  • 印刷版ISSN:2548-3218
  • 电子版ISSN:2549-3884
  • 出版年度:2018
  • 卷号:2
  • 期号:2
  • 页码:471-476
  • DOI:10.22146/sasdayajournal.36456
  • 出版社:Gadjah Mada University, Faculty of Humanities
  • 摘要:Ada satu hal yang selalu membekas setiap kali selesai membaca biografi, yaitu muncul kesan betapa pentingnya setiap figur itu di dalam proses sejarah yang dijalaninya. Setiap tokoh yang ada di dalam biografi itu selalu dihadirkan sebagai keutuhan diri yang sempurna, seseorang yang seakan-akan tidak pernah memiliki kekurangan layaknya seperti malaikat. Masing-masing tokoh hadir dengan kebesaran diri yang luar biasa, dan bahkan dalam banyak hal cenderung digambarkan melampaui kenyataan diri sebagai manusia, atau paling tidak seperti manusia super. Akibatnya, intersubjektivitas dalam penulisan sejarah dan mitologisasi atas figur yang menjadi objek tulisan tidak dapat dihindari. Perbedaan antara sejarah sebagai historiografi yang merupakan konstruksi atas kenyataan yang terjadi di masa lalu dengaan mitos yang dipenuhi oleh subjektivitas normatif dan sarat dengan kepentingan legitimatif, menjadi sangat tipis. Dalam banyak kasus bahkan sejarah dan mitos bercampur aduk menjadi satu, namun di dalam memori kolektif dipercaya benar-benar sebagai kenyataan masa lalu oleh masyarakatnya. Terlepas dari berbagai tinjauan kritis yang ada di dalam biografi ini, kebesaran Sultan Hamengku Buwono IX sebagai nasionalis dan pembaru baik dalam konteks sejarah Yogyakarta maupun sejarah Indonesia tetap lebih menonjol dan tidak tergantikan, harimau mati meninggalkan belang gajah mati meninggalkan gading manusia mati meninggalkan nama . Nama besar Sultan Hamengku Buwono IX sebagai nasionalis Indonesia sejati yang tidak pernah melupakan asal usul kejawamataramannya tidak akan hilang oleh tinjau kritis atas tindakan-tindakan politik dalam konteks masanya.
  • 其他摘要:Ada satu hal yang selalu membekas setiap kali selesai membaca biografi, yaitu muncul kesan betapa pentingnya setiap figur itu di dalam proses sejarah yang dijalaninya. Setiap tokoh yang ada di dalam biografi itu selalu dihadirkan sebagai keutuhan diri yang sempurna, seseorang yang seakan-akan tidak pernah memiliki kekurangan layaknya seperti malaikat. Masing-masing tokoh hadir dengan kebesaran diri yang luar biasa, dan bahkan dalam banyak hal cenderung digambarkan melampaui kenyataan diri sebagai manusia, atau paling tidak seperti manusia super. Akibatnya, intersubjektivitas dalam penulisan sejarah dan mitologisasi atas figur yang menjadi objek tulisan tidak dapat dihindari. Perbedaan antara sejarah sebagai historiografi yang merupakan konstruksi atas kenyataan yang terjadi di masa lalu dengaan mitos yang dipenuhi oleh subjektivitas normatif dan sarat dengan kepentingan legitimatif, menjadi sangat tipis. Dalam banyak kasus bahkan sejarah dan mitos bercampur aduk menjadi satu, namun di dalam memori kolektif dipercaya benar-benar sebagai kenyataan masa lalu oleh masyarakatnya. Terlepas dari berbagai tinjauan kritis yang ada di dalam biografi ini, kebesaran Sultan Hamengku Buwono IX sebagai nasionalis dan pembaru baik dalam konteks sejarah Yogyakarta maupun sejarah Indonesia tetap lebih menonjol dan tidak tergantikan, harimau mati meninggalkan belang gajah mati meninggalkan gading manusia mati meninggalkan nama . Nama besar Sultan Hamengku Buwono IX sebagai nasionalis Indonesia sejati yang tidak pernah melupakan asal usul kejawamataramannya tidak akan hilang oleh tinjau kritis atas tindakan-tindakan politik dalam konteks masanya.
  • 其他关键词:Biography; Sultan Hamengku Buwono IX; Humanism
国家哲学社会科学文献中心版权所有