摘要:Gangguan berbahasa sebagai salah satu gejala autis (Autistic Syndrome Disorder) telah ditemukan pada banyak anak pengidap autis. Namun, anak autis satu dan yang lainnya memiliki karakteristik gangguan berbahasa yang tidak sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana anak autis mengalami gangguan berbahasa Arab dan bagaimana proses terapi al-Qur`an sebagai media pengobatan. Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dalam hal berbahasa Arabtidak semua jenis gangguan berbahasa dialami anak autis dan gangguan yang dialami berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam prakteknya terapi al-Qur`an dilakukan 6 hari yakni senin hingga sabtu, dalam sehari terapi dilakukan dua kali yakni setelah sholat dluha dan sholat duhur kecuali hari sabtu hanya dilakukan setelah solat dzuhur saja. Terapi al-Qur’an bisa dipahami sebagai fenomena yang berusaha memberikan alternatif pengobatan pada penderita autis.
其他摘要:Language disorder as a symtom of autism has been found in many autistic children. However, one to another has different characteristics of language disorder. This study aims to find out how children with autism have an Arabic disorder and how the process of al-Quran therapy as a media of treatment.The method used in this research is qualitative approach with analytic descriptive research type. The results obtained from this study is in the case of Arabic not all types of language disorders experienced by children with autism and disorders experienced differently from one another. In practice, al-Quran therapy performed 6 days ie Monday to Saturday, in a day of therapy is done twice that after praying dluha and duhur prayer except Saturday is only done after solat duhur only. Al-Qur'an therapy can be understood as a phenomenon that seeks to provide an alternative treatment in people with autism.