摘要:Indonesia adalah negara multikultural, karena terdiri dari berbagai budaya, adat istiadat, dan berbagai kebiasaan. Komponen-komponen ini pada umumnya terikat bersama (terpadu / tertanam) dengan etnisitas, bahasa, dan budaya. Penggunaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, dalam segala bentuknya terkait pengajaran bahasa asing dalam pendidikan formal dan informal di Indonesia. Bahkan beberapa bahasa asing telah diperkenalkan pada masa kanak-kanak. Melihat fenomena ini, pendidik harus memiliki pengetahuan bahasa asing, kemauan dan keterampilan untuk mengenalkan dan melibatkan semua terdidik ke dalam konteks global. Pengenalan dan keterlibatan multikultural (disposisi lintas budaya) yang harus dilakukan pengalaman transformatif atau praktis (jumpa lintas budaya) dalam belajar bahasa Inggris, seperti dongeng. Pendekatan multikultural dalam pembelajaran bahasa Inggris oleh dongeng pada masa kanak-kanak akan membuat anak-anak lebih toleran terhadap budaya lain.
其他摘要:Indonesia is a multicultural country, because it consists of various cultures, customs, and a variety of habits. These components are generally bonded together (integrated/embedded) with ethnicity, language, and culture. The use of foreign languages, especially English, in all its forms is related teaching foreign languages in formal and informal education in Indonesia. Even some foreign language has been introduced on early childhood. Seeing this phenomenon, educators must have a knowledge of foreign languages, willingness and skills to introduce and involve all educate into a global context. The introduction and engagement multicultural (cross-cultural disposition) that should be conducted transformative or practical experience (cross-cultural encounter) in learning English language, such as a fairytale. The multicultural approach in English learning by fairytale on early childhood will make the children more tolerant the other cultures.