出版社:Program Studi Magister Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
摘要:A bstrak. Besarnya potensi alam yang dimiliki oleh Kota Langsa yaitu tumbuhan mangrove dikembangkan yang nantinya dapat digunakan dalam bidang kesehatan khususnya untuk pencarian bahan baku obat-obatan seperti obat antimikroba. Selain tumbuhannya, ketersediaan makanan laut seperti kepiting bakau juga merupakan salah satu potensi lokal yang banyak diminati oleh masyarakat setempat. Namun masyarakat harus berhati-hati dalam mengkonsumsi kepiting bakau karena ada kepiting bakau yang mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia baik dalam jangka pendek maupun panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi mangrove sebagai antimikroba dan mengetahui komponen bioaktif yang terdapat pada mangrove dalam mengatasi penyakit pada kepiting bakau. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel biji mangrove Avicennia marina dilakukan pada Desa Kuala Langsa. Sampel mangrove yang diambil adalah biji yang tua dan kondisinya utuh, sampel kemudian dimasukkan dalam kantong sampel ditimbang hingga beratnya 1 kg. Hasil data uji skrining fitokimia diketahui kandungan senyawa biokatif dan jenis senyawa bioaktif yang terdapat di dalam ekstraksi biji mangrove adalah triterpenenoid, tanin, fenol dan alkaloid. Pengujian daya hambat ekstrak metanol dan n-heksan biji A. marina dilakukan dengan metode difusi agar. Pada beberapa pengulangan ekstrak pelarut metanol dan n-heksan sampel biji mangrove didapatkan zona bening rata-rata 3,13 mm dan 3,03 mm dari kontrol positifnya. Hasil gejala klinis pada kepiting bakau pasca perendaman ekstrak biji tumbuhan mangrove terlihat adanya perubahan seperti mengecilnya melanosis pada karapas, memudarnya kaki renang yang memerah, dan warna karapas mulai kehijauan.
其他摘要:A bstrak. Besarnya potensi alam yang dimiliki oleh Kota Langsa yaitu tumbuhan mangrove dikembangkan yang nantinya dapat digunakan dalam bidang kesehatan khususnya untuk pencarian bahan baku obat-obatan seperti obat antimikroba. Selain tumbuhannya, ketersediaan makanan laut seperti kepiting bakau juga merupakan salah satu potensi lokal yang banyak diminati oleh masyarakat setempat. Namun masyarakat harus berhati-hati dalam mengkonsumsi kepiting bakau karena ada kepiting bakau yang mengandung mikroorganisme atau bakteri berbahaya yang dapat merusak kesehatan manusia baik dalam jangka pendek maupun panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi mangrove sebagai antimikroba dan mengetahui komponen bioaktif yang terdapat pada mangrove dalam mengatasi penyakit pada kepiting bakau. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel biji mangrove Avicennia marina dilakukan pada Desa Kuala Langsa. Sampel mangrove yang diambil adalah biji yang tua dan kondisinya utuh, sampel kemudian dimasukkan dalam kantong sampel ditimbang hingga beratnya 1 kg. Hasil data uji skrining fitokimia diketahui kandungan senyawa biokatif dan jenis senyawa bioaktif yang terdapat di dalam ekstraksi biji mangrove adalah triterpenenoid, tanin, fenol dan alkaloid. Pengujian daya hambat ekstrak metanol dan n-heksan biji A. marina dilakukan dengan metode difusi agar. Pada beberapa pengulangan ekstrak pelarut metanol dan n-heksan sampel biji mangrove didapatkan zona bening rata-rata 3,13 mm dan 3,03 mm dari kontrol positifnya. Hasil gejala klinis pada kepiting bakau pasca perendaman ekstrak biji tumbuhan mangrove terlihat adanya perubahan seperti mengecilnya melanosis pada karapas, memudarnya kaki renang yang memerah, dan warna karapas mulai kehijauan.