摘要:Bahan bakar berbasis fosil masih sangat besar. Saat ini konsumsi bahan bakar berbasis fosil di indonesia mencapai 1,3 juta barel per hari. Sementara itu, produksi hanya mencapai 900.000 barel per hari. Seiring semakin berkurangnya material bahan non-terbarukan, timbulah teknologi lain yaitu dengan mengembangkan biodiesel. Biodiesel menggunakan bahan tanaman dan sangat berpotensi pada jenis mikroalga. Mikroalga mampu menghasilkan minyak 30 kali lipat lebih banyak daripada sejumlah tanaman tingkat tinggi lainnya. Potensi wilayah Indonesia yang 75% berupa lautan, mikroalga air laut menjadi kandidat yang potensial sebagai sumber bahan bakar nabati yang kontinyu. Chlorella sp. merupakan salah satu mikroalga yang berpotensi menghasilkan lipid dengan kandungannya 28%-32% dari berat kering, terhitunga masih rendah daripada beberapa mikroalga jenis lainnya. Dilakukan uji coba dengan starvasi nitrogen atau pembatasan nitrogen pada medium kultivasi mikroalga agar metabolism karbon pada mikroalga diarahkan pada sintesis lipid. Mikroalga dikultivasi terlebih dahulu menggunakan variabel air laut tertentu dan diamati laju pertumbuhannya untuk mengetahui medium optimum, yaitu air laut : aquadest = 50:50. Lalu, mikroalga dikultivasi pada medium optimum dengan variable konsentrasi mikroalga, didapat konsentrasi optimum sebesar 60%. Mikroalga kemudian dikultivasi dengan variable laju alir nitrogen, berdasrkan penelitian Noerdjito, dkk., bahwa kandungan lipid sebesar 16,83% berpotensi sebagai bahan baku biodiesel.
其他摘要:Bahan bakar berbasis fosil masih sangat besar. Saat ini konsumsi bahan bakar berbasis fosil di indonesia mencapai 1,3 juta barel per hari. Sementara itu, produksi hanya mencapai 900.000 barel per hari. Seiring semakin berkurangnya material bahan non-terbarukan, timbulah teknologi lain yaitu dengan mengembangkan biodiesel. Biodiesel menggunakan bahan tanaman dan sangat berpotensi pada jenis mikroalga. Mikroalga mampu menghasilkan minyak 30 kali lipat lebih banyak daripada sejumlah tanaman tingkat tinggi lainnya. Potensi wilayah Indonesia yang 75% berupa lautan, mikroalga air laut menjadi kandidat yang potensial sebagai sumber bahan bakar nabati yang kontinyu. Chlorella sp. merupakan salah satu mikroalga yang berpotensi menghasilkan lipid dengan kandungannya 28%-32% dari berat kering, terhitunga masih rendah daripada beberapa mikroalga jenis lainnya. Dilakukan uji coba dengan starvasi nitrogen atau pembatasan nitrogen pada medium kultivasi mikroalga agar metabolism karbon pada mikroalga diarahkan pada sintesis lipid. Mikroalga dikultivasi terlebih dahulu menggunakan variabel air laut tertentu dan diamati laju pertumbuhannya untuk mengetahui medium optimum, yaitu air laut : aquadest = 50:50. Lalu, mikroalga dikultivasi pada medium optimum dengan variable konsentrasi mikroalga, didapat konsentrasi optimum sebesar 60%. Mikroalga kemudian dikultivasi dengan variable laju alir nitrogen, berdasrkan penelitian Noerdjito, dkk., bahwa kandungan lipid sebesar 16,83% berpotensi sebagai bahan baku biodiesel.