摘要:Program Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud mengartikan kemampuan berliterasi sebagai kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara. Salah satu akses literasi ini adalah pojok baca kelas sebagai perpustakaan mini yang dihadirkan dalam kelas sehingga lebih mendekatkan dan mengakrabkan lagi siswa dengan bahan bacaannya. Penelitian ini dilakukan di 3 kecamatan Kota Baubau yang terdiri dari 16 Sekolah Dasar, Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulandata yaitu observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan literasi pojok baca kelas belum terlaksana secara menyeluruh karena hanya ada 3 sekolah yang memiliki pojok baca kelas masing-masing 1 sampai 2 kelas saja pojok bacanya. Padahal seruan ini sudah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 untuk mengembalikan budaya baca anak, alasan yang mendasar oleh sekolah adalah keterbatasan dana dan minimnya pengalaman dalam mendesain pojok baca kelas. Dilihat dari eksistensi daya baca anak memberikan gambaran bahwa siswa sangat menyambut baik kehadiran pojok baca di kelasnya ditandai dengan aktivitas dan antusias siswa dalam membaca buku bacaan sebelum pelajaran dimulai dan pada saat jam istrahat.
其他摘要:Program Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud mengartikan kemampuan berliterasi sebagai kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai kegiatan, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan atau berbicara. Salah satu akses literasi ini adalah pojok baca kelas sebagai perpustakaan mini yang dihadirkan dalam kelas sehingga lebih mendekatkan dan mengakrabkan lagi siswa dengan bahan bacaannya. Penelitian ini dilakukan di 3 kecamatan Kota Baubau yang terdiri dari 16 Sekolah Dasar, Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulandata yaitu observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gerakan literasi pojok baca kelas belum terlaksana secara menyeluruh karena hanya ada 3 sekolah yang memiliki pojok baca kelas masing-masing 1 sampai 2 kelas saja pojok bacanya. Padahal seruan ini sudah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 2015 untuk mengembalikan budaya baca anak, alasan yang mendasar oleh sekolah adalah keterbatasan dana dan minimnya pengalaman dalam mendesain pojok baca kelas. Dilihat dari eksistensi daya baca anak memberikan gambaran bahwa siswa sangat menyambut baik kehadiran pojok baca di kelasnya ditandai dengan aktivitas dan antusias siswa dalam membaca buku bacaan sebelum pelajaran dimulai dan pada saat jam istrahat.
关键词:Gerakan literasi; Pojok baca kelas; Daya baca anak.
其他关键词:Gerakan literasi; Pojok baca kelas; Daya baca anak.