摘要:FENOMENA BULLYING (PERISAKAN) DI LINGKUNGAN SEKOLAH Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan perilaku perisakan di kalangan siswa SMP, persepsi guru, dan siswa terhadap perilaku perisakan dan motif yang melatarbelakangi perilaku perisakan. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara dengan jumlah sampel sebanyak 264 siswa dan 4 guru dari dua sekolah menengah pertama di Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, secara umum siswa laki-laki lebih dominan terlibat dalam perisakan dibanding siswa perempuan. Kedua, untuk perisakan dalam bentuk verbal, seperti mengejek dan memanggil nama samaran, siswa perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan siswa laki-laki. Ketiga, perilaku perisakan di kalangan siswa dilatarbelakangi oleh dua motif yaitu pertama, perilaku ini hanya dilakukan dalam rangka candaan dan tidak bemaksud menyakiti korban. Kedua, siswa menunjukkan perilaku perisakan karena merasa lebih senior dan memiliki kekuatan dibanding dengan korban. Berdasarkan hasil penelitian ini, secara umum bentuk perisakan yang terjadi di lingkungan sekolah menengah di Kota Palu belum sampai pada tahap yang membahayakan korban dan tidak memiliki efek negatif terhadap prestasi akademik dan kenyamanan siswa dalam belajar.
其他摘要:FENOMENA BULLYING (PERISAKAN) DI LINGKUNGAN SEKOLAH Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan perilaku perisakan di kalangan siswa SMP, persepsi guru, dan siswa terhadap perilaku perisakan dan motif yang melatarbelakangi perilaku perisakan. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara dengan jumlah sampel sebanyak 264 siswa dan 4 guru dari dua sekolah menengah pertama di Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, secara umum siswa laki-laki lebih dominan terlibat dalam perisakan dibanding siswa perempuan. Kedua, untuk perisakan dalam bentuk verbal, seperti mengejek dan memanggil nama samaran, siswa perempuan lebih mendominasi dibandingkan dengan siswa laki-laki. Ketiga, perilaku perisakan di kalangan siswa dilatarbelakangi oleh dua motif yaitu pertama, perilaku ini hanya dilakukan dalam rangka candaan dan tidak bemaksud menyakiti korban. Kedua, siswa menunjukkan perilaku perisakan karena merasa lebih senior dan memiliki kekuatan dibanding dengan korban. Berdasarkan hasil penelitian ini, secara umum bentuk perisakan yang terjadi di lingkungan sekolah menengah di Kota Palu belum sampai pada tahap yang membahayakan korban dan tidak memiliki efek negatif terhadap prestasi akademik dan kenyamanan siswa dalam belajar.
关键词:perilaku perisakan; kenyamanan siswa; prestasi akademik