摘要:Studi penerjemahan telah banyak berkembang hingga saa tini.Salah satunya adalah dengan munculnya metode penerjemahaan audiovisual.Penerjemahan audiovisual mengkhususkan pada terjemahan-terjemahan objek suara dan gambar seperti film.Salah satu teknik dalam penerjemahan audiovisual adalah ‘subtitling’.‘Subtitling’ merupakan proses penerjemahan dari bentuk tulisan ke bentuk suara.Salah satu tantangan dalam penerjemahan dengan teknik ‘subtitling’ adalah menerjemahkan ekspresi tabu.Tabu merupakan hal-hal yang dilarang untuk diucapkan atau dilakukan.Film ‘The Exorcist’ merupakan sumber data dalam studi ini.Tujuan studi ini adalah untuk menemukan tipe ekspresi tabu dan strategi ‘subtitling’ yang digunakan dalam film ‘The Exorcist’.Hasil dari studi ini adalah terdapat enam puluh satu ekspresi tabu yang ditemukan pada film ‘The Exorcist’.Keenam puluh satu ekspresi tabu tersebut termasuk ke dalam delapan tipe ekspresi tabu diajukan oleh Jay (1992) diantaranya ‘cursing’, ‘profanity’, ‘blasphemy’, ‘obscenity’, ‘vulgarity’, ‘epithets’, ‘insult and slurs’ dan ‘scatology’.Selain itu, keenam puluh satu ekspresi tabu tersebut diterjemahkan menggunakan strategi ‘subtitling’ diajukan oleh Gottlieb (1992) diantaranya ‘paraphrase’, ‘transfer’, ‘imitation’, ‘condensation’, ‘decimation’, dan ‘deletion’.