摘要:Penelitian ini membahas masa depan CTN di Pasaman PRRI.CTN, secara khusus, dipengaruhi oleh rasionalisasi pemberontak terakhir pada cabinet Hatta.CTN adalah orang Jawa yang baik dan berasal dari Yogyakarta, orang-orang Jawa yang telah tinggal di Kalimantan.CTN masuk Pasaman, khususnya pada daerah Bukit Nilam.Hal ini karena desa Bukit Nilam adalah bekas perkebunan Belanda pada munculnya PRRI yaitu peristiwa sentimen terhadap orang Minang Jawa, khususnya di Bukit Nilam.Akibatnya kehidupan CTN menderita.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kedatangan awal CTN di Bukit Nilam Pasaman, dan menggambarkan kehidupan CTN di Bukit Nilam Pasaman pada masa PRRI (1958-1961).Metode penelitian ini metode sejarah.Awal pengumpulan data (heuristik) adalah mencari dokumen, surat kabar dan buku yang berkaitan dengan kehidupan masa depan CTN PRRI.Wawancara lebih lanjut dilakukan dengan anggota CTN dan orang-orang yang menyaksikan peristiwa PRRI di Pasaman.Setelah data terkumpul, dilakukan kritik sumber, memilah-milah berdasarkan kategori atau fokus penelitian, kemudian, menjelaskannya secara tertulis (historiografi) Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa CTN di Pasaman adalah mantan jenderal angkatan darat berdarah Jawa yang berasal dari Kalimantan.Alasan CTN untuk datang ke Pasaman karena sulitnya mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Kalimantan.CTN Pasaman ditempatkan di daerah-daerah terutama di Bukit Nilam, karena Bukit Nilam adalah mantan perkebunan jaman penjajahan Belanda.Setelah kemerdekaan Indonesia, Bukit Nilam diserahkan kepada pemerintah Indonesia Belanda kerajaan, khususnya Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menteri Pertahanan).CTN bertempatlah di Bukit Nilam.
其他摘要:This study discusses the future life of CTN in Pasaman PRRI. CTN is specifically affected by the rationalization of past insurgent Hatta cabinet. CTN is a good Javanese who came from Yogyakarta, Java or people who have lived in Borneo. CTN to Pasaman particular arrival to Bukit Nilam, because villages Bukit Nilam is a former Dutch plantation on the emergence PRRI events sentiment against the Minang people of Java, especially in Bukit Nilam. Consequently CTN life suffered. The purpose of this study is: 1) to describe the early arrival of CTN in Bukit Nilam Pasaman?, 2) describing life in Bukit Nilam CTN Pasaman PRRI period (1958-1961). This research method historical method. At the start of data collection (heuristics), which is looking for documents, newspapers and books relating to the future life of CTN PRRI. Further interviews were conducted with members of CTN and people who witnessed the events in Pasaman PRRI. Once the data is collected is done critique sources, sifting through by category or research focus, then describe in writing (historiography) Results of the study can be concluded: 1) CTN in Pasaman a Javanese former army general who came from Borneo. CTN reason to Pasaman arrival because in Borneo is not possible to live a better life. CTN Pasaman placed in areas especially in Bukit Nilam, because Bukit Nilam is a former Dutch colonial era plantation. After the independence of Indonesia Nilam Bukit submitted by the Dutch royal Indonesian government, particularly the Minister of Defense and Security (Minister of Defense). CTN in Bukit Nilam is placed. 2) in the early 1956 arrival CTN life does not have problems, they live in peace with the people around Bukit Nilam. But in 1958 occurred PRRI events bring bad impact on the lives of CTN in Bukit Nilam Pasaman, tranquility and peace that we have enjoyed for two years now pepecahan that led to the expulsion, even the killing of members of CTN. CTN real Javanese and central government support so that they are experiencing life problems.