摘要:Poverty described as a lack of income to fulfill the basic necessities of life. One way to reduce poverty is education. Education is not only a means of forming human resources with high competitiveness, but expected to also determine the occurrence of various social changes. Poverty makes it difficult for people to get a better education. It’s caused by education cost is expensive in general, and not all parents are able to finance their child to studying. In Nagari Talu, 15% of poor parents send their children to college. This paper describes the motive and strategy of poor parents sent their children to college. This research was conducted with a qualitative approach and descriptive type. Informants were selected by proposive. Data collected through observation, interviews and study document. The result showing the parents motivation is to change the fate and environmental factors. The parents strategy is double living, assistance from extended family, borrowing and seek scholarships.  Kemiskinan lazimnya digambarkan sebagai kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan. Pendidikan bukan saja sebuah alat pembentuk sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, melainkan diharapkan juga ikut menentukan terjadinya berbagai perubahan sosial. Namun kemiskinan membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan biaya pendidikan pada umumnya mahal dan tidak semua orang tua mampu membiayai studi anaknya. Di Nagari Talu 15% orang tua menyekolahkan anaknya ke pergurun tinggi dengan kondisi kehidupan mereka miskin. Tulisan ini mendeskripsikan strategi orang tua miskin melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan tipe deskriptif. Informan penelitian dipilih secara proposive. Dengan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Penelitian menunjukkan bahwa motivasi orang tua dalam melanjutkan studi anaknya ke perguruan tinggi adalah untuk untuk merubah nasib dan faktor lingkungan. Adapun strategi yang digunakan orang tua meanjutkan studi anaknya keperguruan tinggi  adalah dengan pola nafkah ganda, bantuan dari keluarga luas, meminjam dan mengusahakan beasiswa.
其他摘要:Poverty described as a lack of income to fulfill the basic necessities of life. One way to reduce poverty is education. Education is not only a means of forming human resources with high competitiveness, but expected to also determine the occurrence of various social changes. Poverty makes it difficult for people to get a better education. It’s caused by education cost is expensive in general, and not all parents are able to finance their child to studying. In Nagari Talu, 15% of poor parents send their children to college. This paper describes the motive and strategy of poor parents sent their children to college. This research was conducted with a qualitative approach and descriptive type. Informants were selected by proposive. Data collected through observation, interviews and study document. The result showing the parents motivation is to change the fate and environmental factors. The parents strategy is double living, assistance from extended family, borrowing and seek scholarships.  Kemiskinan lazimnya digambarkan sebagai kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Salah satu jalan untuk keluar dari kemiskinan adalah pendidikan. Pendidikan bukan saja sebuah alat pembentuk sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi, melainkan diharapkan juga ikut menentukan terjadinya berbagai perubahan sosial. Namun kemiskinan membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Hal ini dikarenakan biaya pendidikan pada umumnya mahal dan tidak semua orang tua mampu membiayai studi anaknya. Di Nagari Talu 15% orang tua menyekolahkan anaknya ke pergurun tinggi dengan kondisi kehidupan mereka miskin. Tulisan ini mendeskripsikan strategi orang tua miskin melanjutkan pendidikan anaknya ke perguruan tinggi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan tipe deskriptif. Informan penelitian dipilih secara proposive. Dengan proses pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Penelitian menunjukkan bahwa motivasi orang tua dalam melanjutkan studi anaknya ke perguruan tinggi adalah untuk untuk merubah nasib dan faktor lingkungan. Adapun strategi yang digunakan orang tua meanjutkan studi anaknya keperguruan tinggi  adalah dengan pola nafkah ganda, bantuan dari keluarga luas, meminjam dan mengusahakan beasiswa.