摘要:Dari hasil pengamatan secara umum, guru masih kurang memahami konsep dasar kurikulum 2013. Hal itu disebabkan guru masih mengacu pada konsep pembelajaran lama yaitu menyampaikan materi secara instan tanpa melibatkan kreativitas siswa. Padahal konsep dasar kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang berorientasi pada hasil atau produk yang dihasilkan secara mandiri oleh siswa. Selain itu, kurikulum 2013 mengunakan pendekatan ilmiah, namun sebagian besar guru masih belum menguasai penggunaan tekonologi, seperti pemakaian komputer dan LCD yang secara umum digunakan dalam kurikulum 2013 ini. Kemudian, masih terbatasnya diklat, pelatihan, dan sosialisasi yang memadai dan berkompeten, serta kurangnya pendampingan oleh ahli mengenai pelaksanaan kurikulum ini, menjadikan kondisi tersebut semakin membutuhkan perhatian lebih. Belum lagi jika sejumlah pelatihan yang memang telah diikuti tidak memberikan pencerahan, tetapi justru membuat pada guru tersebut semakin bingung mengenai konsep dasar kurikulum 2013 yang seharusnya sudah mulai dijalankannya dengan baik. Kenyataan menunjukan bahwa pemahaman dan penguasaan guru terhadap kurikulum 2013 masih kurang, khususnya guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Sayung kabupaten Demak. Perlu adanya pelatihan untuk memahamkan penerapan kurikulum 2013. Dengan demikian, diharapkan guru tersebut dapat diaplikasikan dalam sistem pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaannya, program ini memperoleh perhatian yang baik, di antaranya yang tampak pada keseriusan dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Selain itu, guru pun tampak berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab sebagai tanggapan positif dari materi yang telah disampaikan. Setelah proses pendampingan, guru memperoleh pemahaman yang lebih baik sehingga diharapkan guru dapat mengaplikasikan konsep kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di kelas.
其他摘要:Abstrak Dari hasil pengamatan secara umum, guru masih kurang memahami konsep dasar kurikulum 2013. Hal itu disebabkan guru masih mengacu pada konsep pembelajaran lama yaitu menyampaikan materi secara instan tanpa melibatkan kreativitas siswa. Padahal konsep dasar kurikulum 2013 adalah pembelajaran yang berorientasi pada hasil atau produk yang dihasilkan secara mandiri oleh siswa. Selain itu, kurikulum 2013 mengunakan pendekatan ilmiah, namun sebagian besar guru masih belum menguasai penggunaan tekonologi, seperti pemakaian komputer dan LCD yang secara umum digunakan dalam kurikulum 2013 ini. Kemudian, masih terbatasnya diklat, pelatihan, dan sosialisasi yang memadai dan berkompeten, serta kurangnya pendampingan oleh ahli mengenai pelaksanaan kurikulum ini, menjadikan kondisi tersebut semakin membutuhkan perhatian lebih. Belum lagi jika sejumlah pelatihan yang memang telah diikuti tidak memberikan pencerahan, tetapi justru membuat pada guru tersebut semakin bingung mengenai konsep dasar kurikulum 2013 yang seharusnya sudah mulai dijalankannya dengan baik. Kenyataan menunjukan bahwa pemahaman dan penguasaan guru terhadap kurikulum 2013 masih kurang, khususnya guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah yang ada di kecamatan Sayung kabupaten Demak. Perlu adanya pelatihan untuk memahamkan penerapan kurikulum 2013. Dengan demikian, diharapkan guru tersebut dapat diaplikasikan dalam sistem pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. Dalam pelaksanaannya, program ini memperoleh perhatian yang baik, di antaranya yang tampak pada keseriusan dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Selain itu, guru pun tampak berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab sebagai tanggapan positif dari materi yang telah disampaikan. Setelah proses pendampingan, guru memperoleh pemahaman yang lebih baik sehingga diharapkan guru dapat mengaplikasikan konsep kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran di kelas. Kata kunci: kurikulum 2013, pelatihan
关键词:kurikulum 2013; pelatihan Full Text PDF DOI http//dx.doi.org/10.26877/e-dimas.v5i2.702 Refbacks There are currently no refbacks;var addthis_pub = ''; View My Stats Barcode ISSN Jurnal E-Dimas