摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik longsor lahan, mengetahui faktor dominan yang menyebabkan terjadinya longsor lahan dan memetakan sebaran daerah rawan longsor lahan di sebagian wilayah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di enam kecamatan yaitu Kecamatan Dolat Rayat, Berastagi, Merdeka, Kabanjahe, Simpang Empat, dan Naman Teran. Populasi dalam penelitian ini adalah keenam kecamatan dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan peta kemiringan lereng. Data kemudian diolah berdasarkan pengharkatan dari tiap-tiap parameter yang telah diberikan skor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dan dokumentasi dengan teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik longsor lahan pada daerah penelitian ada dua jenis yaitu jenis longsoran rotasi dan longsoran translasi.Faktor dominan penyebab terjadinya longsor lahan di daerah penelitian adalah faktor kemiringan lereng. Agihan daerah rawan longsor lahan pada daerah penelitian terbagi dalam tiga tingkatan kerawanan longsor lahan yaitu ringan, yaitu berada pada enam kecamatan dengan luas 3462,6 Ha, daerah rawan longsor sedang yaitu berada pada keenam kecamatan dengan luas 24.300,4 Ha dan kelas berat berada pada keenam kecamatan daerah penelitian dengan luas lahan yaitu 209,8 Ha, dimana terlihat bahwa yang dominan adalah tingkat rawan longsor lahan sedang.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik longsor lahan, mengetahui faktor dominan yang menyebabkan terjadinya longsor lahan dan memetakan sebaran daerah rawan longsor lahan di sebagian wilayah Kabupaten Karo. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di enam kecamatan yaitu Kecamatan Dolat Rayat, Berastagi, Merdeka, Kabanjahe, Simpang Empat, dan Naman Teran. Populasi dalam penelitian ini adalah keenam kecamatan dengan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan peta kemiringan lereng. Data kemudian diolah berdasarkan pengharkatan dari tiap-tiap parameter yang telah diberikan skor. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi langsung dan dokumentasi dengan teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik longsor lahan pada daerah penelitian ada dua jenis yaitu jenis longsoran rotasi dan longsoran translasi.Faktor dominan penyebab terjadinya longsor lahan di daerah penelitian adalah faktor kemiringan lereng. Agihan daerah rawan longsor lahan pada daerah penelitian terbagi dalam tiga tingkatan kerawanan longsor lahan yaitu ringan, yaitu berada pada enam kecamatan dengan luas 3462,6 Ha, daerah rawan longsor sedang yaitu berada pada keenam kecamatan dengan luas 24.300,4 Ha dan kelas berat berada pada keenam kecamatan daerah penelitian dengan luas lahan yaitu 209,8 Ha, dimana terlihat bahwa yang dominan adalah tingkat rawan longsor lahan sedang.