首页    期刊浏览 2024年09月19日 星期四
登录注册

文章基本信息

  • 标题:BERDIRI DAN BERKEMBANGNYA PERKEBUNAN KARET DOLOK MERANGIR TAHUN 1917 – 2005
  • 本地全文:下载
  • 作者:Hanif Harahap ; Waston Malau
  • 期刊名称:JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial)
  • 印刷版ISSN:2085-482X
  • 电子版ISSN:2407-7429
  • 出版年度:2012
  • 卷号:4
  • 期号:2
  • 页码:35-45
  • DOI:10.24114/jupiis.v4i2.552
  • 出版社:Universitas Negeri Medan
  • 摘要:Banyak perubahan kebudayaan, ekonomi dan sosial terjadi pada masyarakat Simalungun di Nagori Dolok Merangir I dan II. Dimulai dari penggunaan bahasa Simalungun yang sudah langka dikalangan suku Simalungun, berganti kepada penggunaan bahasa Jawa menjadi bahasa pengantar sehari – hari. Berubahnya pandangan orang Simalungun tentang bekerja sebagai karyawan lapangan diperkebuan itu hina menjadi pekerjaan yang sangat dibutuhkan memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Perubahan kebudayaan, ekonomi dan sosial juga terjadi pada suku Jawa di Nagori Dolok Merangir I dan II. Dimulai dari beberapa tradisi yang sudah mulai di tinggalkan seperti wayang orang, Jarang kepang dan ludruk yang berganti dengan kesenian Keyboard. Banyak nilai – nilai kehidupan Jawa asli sudah berganti seperti hemat, sederhana, prioritas pendidikan menjadi konsumtif, kemewahan dan boros. Mengingat mata pencaharian orang Jawa dahulu di pulau Jawa adalah bertani, maka akibat pentrasmigrasian secara paksa oleh pemerintah kolonial ke perkebunan di Sumatera Timur secara signifikan merubah mata pencaharian mereka menjadi buruh perkebunan. Akulturasi budaya Simalungun dan Jawa dalam hal ini terlihat jelas dalam religi. Orang Simalungun sebelum kedatangan orang Jawa ke Nagori Dolok Merangir memeluk kepercayaan nenek moyang Animisme. Setelah berinteraksi dengan orang Jawa, maka orang Simalungun memeluk Islam. Penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar sehari – hari juga menjadi parameter akulturasi kedua budaya.
  • 其他摘要:Banyak perubahan kebudayaan, ekonomi dan sosial terjadi pada masyarakat Simalungun di Nagori Dolok Merangir I dan II. Dimulai dari penggunaan bahasa Simalungun yang sudah langka dikalangan suku Simalungun, berganti kepada penggunaan bahasa Jawa menjadi bahasa pengantar sehari – hari. Berubahnya pandangan orang Simalungun tentang bekerja sebagai karyawan lapangan diperkebuan itu hina menjadi pekerjaan yang sangat dibutuhkan memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Perubahan kebudayaan, ekonomi dan sosial juga terjadi pada suku Jawa di Nagori Dolok Merangir I dan II. Dimulai dari beberapa tradisi yang sudah mulai di tinggalkan seperti wayang orang, Jarang kepang dan ludruk yang berganti dengan kesenian Keyboard. Banyak nilai – nilai kehidupan Jawa asli sudah berganti seperti hemat, sederhana, prioritas pendidikan menjadi konsumtif, kemewahan dan boros. Mengingat mata pencaharian orang Jawa dahulu di pulau Jawa adalah bertani, maka akibat pentrasmigrasian secara paksa oleh pemerintah kolonial ke perkebunan di Sumatera Timur secara signifikan merubah mata pencaharian mereka menjadi buruh perkebunan. Akulturasi budaya Simalungun dan Jawa dalam hal ini terlihat jelas dalam religi. Orang Simalungun sebelum kedatangan orang Jawa ke Nagori Dolok Merangir memeluk kepercayaan nenek moyang Animisme. Setelah berinteraksi dengan orang Jawa, maka orang Simalungun memeluk Islam. Penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar sehari – hari juga menjadi parameter akulturasi kedua budaya.
  • 关键词:Berdiri; Berkembang; Perkebunan Karet
国家哲学社会科学文献中心版权所有