摘要:Kemunculan Gender Role Theory pada tahun 1980-an mengenai ekspektasi peran sosial bagaimana pria dan wanita sepatutnya berperilaku dan hal ini kemudian akan mempengaruhi persepsi orang di tempat kerja, masih bisa dirasakan hingga sekarang. Adanya Gender Role Theory memunculkan isu yang ramai diperbincangkan pada tahun 2000-an yaitu mengenai efek glass ceiling , yaitu suatu penghalang transparan yang menghalangi wanita untuk naik ke posisi yang lebih tinggi pada suatu tingkat dalam organisasi atau perusahaan. Efek glass ceiling ini masih bisa dirasakan terutama di posisis puncak manajemen, sehingga memunculkan adanya kuota implisit yang membatasi naiknya posisi jabatan wanita dalam top manajemen. Dalam critical review ini diuraikan bagaimana kemampuan wanita menjadi pemimpin yang mampu untuk membuat organisasi lebih kreatif dan inovatif serta dapat membawa kinerja keuangan menjadi lebih baik. Namun, terdapat ketidakadilan yang diterima wanita dalam pengakuan dan penghargaan dalam kinerja yang dilakukannya. Semakin banyaknya wanita yang mengenyam pendidikan tinggi dan mampu memperoleh posisi jabatan yang tinggi ternyata tidak membuat mereka memiliki kesempatan yang lebih untuk naik ke posisi jabatan yang lebih tinggi. Â.