摘要:Sekolah yang menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, dalam penentuan kelulusan memperhatikan
tiga aspek yaitu kognitif, psikomotor, dan afektif. Sedangkan untuk masing-masing aspek mempunyai
Standar Ketuntasan Minimum (SKM).Terhadap siswa yang belum mencapai Standar Ketuntasan Minimum
(SKM) tersebut perlu diberikan “bantuan” agar mencapai tujuan pembelajaran atau indikator yang telah
ditetapkan. ”Bantuan” yang diberikan berupa pengajaran remedial, dimana pengajaran remedial ini
menjadi ciri khas dari penggunaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam penelitian ini bentuk
pengajaran remedial yang digunakan adalah mengajarkan kembali (re-teaching) untuk materi yang belum
dicapai ketuntasannya oleh siswa. Pengajaran remedial bisa diterapkan pada semua materi pokok pelajaran
matematika. Namun pada penelitian ini materi pokok yang digunakan adalah Garis Singgung Lingkaran.
Hal tersebut didasarkan pada pengamatan yang telah dilakukan guru (pengajar) matematika selama
mengajar di kelas VIII, bahwa pada materi pokok tersebut sering terdapat siswa yang tidak tuntas belajar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengatasi siswa yang tidak tuntas belajar, pengelolaan
pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran remedial. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIIF semester 2 SMP Negeri 33 Surabaya. Data yang diperoleh dengan tehnik observasi dan tehnik tes lalu
dianalisis dengan menggunakan tehnik analisis data secara diskriptif.Hasil analisis menunjukkan bahwa
pengajaran remedial dapat mengatasi siswa yang tidak tuntas belajar guna mencapai ketuntasan belajar
siswa pada materi pokok garis singgung lingkaran dikelas VIII-F SMP Negeri 33 Surabaya.Guru dalam
mengelola pembelajaran pada materi pokok Garis Singgung Lingkaran termasuk dalam kategori baik
karena nilai yang diperoleh adalah 3,17. Tanggapan siswa dengan diadakan pengajaran remedial pada
materi pokok Garis Singgung Lingkaran adalah positif karena berdasarkan hasil angket yang diperoleh
bahwa persentase tiap-tiap butir mencapai ≥ 65%.
其他摘要:Schools using competency-based curriculum, in determining the graduation attention to three aspects: the
cognitive, psychomotor, and affective. As for each aspect have Complete Standard Minimum (SKM)
.Terhadap students who have not reached the Minimum Complete Standard (SKM) should be given
"assistance" in order to achieve the learning objectives or indicators that have been set. "Help" is given in
the form of remedial teaching, remedial teaching where this is characteristic of the use of competencybased curriculum (KBK). In this study used form of remedial teaching is to teach again (re-teaching) for
material that has not been achieved ketuntasannya by students. Remedial teaching can be applied to any
subject matter of math. But in this study the principal material used is Tangent Circle. It is based on the
observations that have been made teachers (teaching) mathematics for teaching in class VIII, that the
subject matter is often some students who do not pass the study. The purpose of this study is to address
students who do not pass the study, learning management, students' response to remedial learning. The
subjects of this study were students of class VIII-F semesters 2 SMP Negeri 33 Surabaya. Data obtained by
observation technique and engineering tests are then analyzed using data analysis techniques are
diskriptif.Hasil analysis showed that the remedial teaching can overcome students who do not pass the
study in order to achieve mastery learning students in the subject matter circle tangent-F in class VIII SMP
Negeri 33 Surabaya.Guru manage learning in the subject matter Tangent Circles included in either
category because the value obtained was 3.17. Student responses organized remedial teaching in the
subject matter Circle Tangent is positive because it is based on results of a questionnaire showed that the
percentage of each point reached ≥ 65%.