摘要:Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan kata, frasa, kalimat dan wacana apa saja yang ditemukan sebagai penanda kekerasan simbolik di SMP Makmur 1 Cilacap, (2) mendeskripsikan jenis-jenis kata dan frasa penanda kekerasan simbolik pada tuturan siswa di SMP Makmur 1 Cilacap, dan (3) mendeskripsikan mekanisme eufemisasi kekerasan simbolik pada tuturan guru terhadap siswa di sekolah. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan teoretis berupa teori wacana, dan pendekatan metodologis berupa deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan berupa teknik rekam dan teknik catat. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode penyajian hasil analisis data menggunakan penyajian informal. Hasil penelitian ini yaitu (1) ditemukan 11 kata penanda kekerasan simbolik yaitu berengsek, goblok, kurang ajar, anjing, cocote, sialan, jembute, taimu, asu, gendut dan kampungan, ditemukan 10 frasa penanda kekerasan simbolik di sekolah yaitu karo ramamu dewek, sing gemblung, raimu ajur, dasar setan alas, dasar gemblung, cah sial, kepret ngeneh, sekolahane mbahmu, dasar bocah bodoh, dan dasar matamu picek, ditemukan 5 data kalimat penanda kekerasan simbolik di sekolah, dan ditemukan 3 data wacana penanda kekerasan simbolik di sekolah. (2) jenis-jenis kata penanda kekerasan simbolik yaitu kata dasar, kata majemuk, dan kata berimbuhan kemudian jenis-jenis frase penanda kekerasan simbolik di sekolah yaitu frase nomina, frase adjektiva dan frase verba, dan (3) ditemukan 21 data mekanisme eufemisasi kekerasan simbolik di sekolah yang meliputi eufemisasi kewajiban terdapat 12 data, eufemisasi kepercayaan terdapat 5 data, dan eufemisasi sopan santun terdapat 4 data.
关键词:unit lingual; symbolic
violence; speech of the
student and teachers