摘要:Artikel ini mengkaji mengenai pelaksanaan KTSP yang lebih menekan pada kemampuan guruuntuk mengembangkan materi pelajaran dan menuntut pengembangan diri siswa setelahmelaksanakan proses belajar, karena pengembangan diri merupakan komponen utama dalamKTSP. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.. Informan dalam penelitian ini adalahguru Sejarah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu(1) observasi, (2) wawancara, (3) dokumentasi. Analisis yang dilakukan menggunakan analisismodel interaktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah hambatan yang dirasakan guru sejarah MA AlIrsyad Gajah dalam melaksanakan KTSP ternyata masih dalam level proses pembelajarannya,tidak pada level kurikulum itu sendiri. Upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi hambatanKTSP adalah dengan mengintensifkan pendekatan PAIKEM. This article examines the implementation of the SBC is more pressure on the ability of teachers todevelop learning materials and requires the development of self-esteem after implementing thelearning process, because the self-development is a major component in the SBC.This study used qualitative research methods .. Informants in this study is a history teacher. Datacollection techniques in this study using several methods: (1) observation, (2) the interview, (3)documentation. Analyzes were performed using analysis of interactive models.The results showed that a number of perceived barriers MA Al Ershad history teacher inimplementing SBC elephant was still in the learning process level, not at the level of the curriculumitself. Efforts are being made to overcome the obstacles teachers SBC is to intensify PAIKEMapproach.