摘要:Latar Belakang : Angka kejadian DBD di Kelurahan Meteseh meningkat selama tahun 2014 sampai 2016, berturut-turut yaitu sebanyak 148,93/100.000 penduduk; 236, 24/100.000 penduduk; dan 266,7/100.000 penduduk. Selain itu Angka Bebas Jentik (ABJ) Kelurahan Meteseh merupakan ABJ terendah di antara kelurahan lain di Puskesmas Rowosari. ABJ Kelurahan Meteseh dari tahun 2014-2016 yaitu 80,9%; 81,83% ;dan 81,95%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan konsistensi perilaku PSN DBD. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional . Besar sampel yang ditetapkan yaitu 64 dengan teknik cluster sampling . Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan uji chi square. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value umur ( p =0, 007), tingkat pendidikan ( p =0,003), status pekerjaan ( p =0,309), riwayat sakit DBD keluarga ( p =0,164), tingkat pengetahuan ( p =0,041), sikap ( p =0,015), dukungan petugas kesehatan ( p =0,604), pengalaman mendapat penyuluhan ( p =0,769), peraturan yang berlaku ( p =0,731). Simpulan : Terdapat hubungan antara umur, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, dan sikap dengan konsistensi perilaku PSN DBD.