摘要:Penelitian ini dilatar belakangi adanya kebijakan PHK yang diberlakukan oleh PT. Yuro Mustika
perusahaan yang bergerak di bidang produksi boneka dan wig, adanya kebijakan PHK sebagai salah
satu upaya untuk menangani krisis ekonomi yang terjadi. Adanya PHK membuat pekerja harus
mengatur emosi yang keluar agar sesuai dengan tujuan organisasi atau disebut dengan emotional
labour. Terjadinya emotional labour tidak terlepas dari lingkungan organisasi, kebijakan PHK yang
diberlakukan menyebabkan persepsi pekerja apakah mereka diperlakukan secara adil dengan
membandingkan proses yang dilakukan dengan hasil yang diberikan perusahaan desebut dengan
organizational justice. Tujuan dari penelitian ini untuk menguji hubungan organizational justice
kebijakan PHK dan emotional labour. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional.
Populasi penelitian ini adalah pekerja PT. Yuro Mustika. Jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian sejumlah 108 pekerja produksi. Teknik sampling yang dipakai yaitu incidental sampling.
Data penelitian dihimpun menggunakan skala organizational justice dan skala emotional labour. Skala
emotional labour terdiri dari 22 item (α = 0,647). Skala organizational justice terdiri dari 31 item (α =
0,748). Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan
hasil koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,076 dan nilai signifikansi sebesar 0,434 (α > 0,01). Berdasarkan
nilai koefisien tersebut hipotesis “ada hubungan organizational justice dan emotional labour”
ditolak.Emotional labour pekerja PT. Yuro Mustika berada pada kategori tinggi dengan dimensi deep
acting deep acting yang paling berpengaruh. Organizational justice kebijakan PHK PT. Yuro Mustika
berada pada kategori tinggi dengan komponen procedural justice yang paling berpengaruh.
关键词:organizational justice;
emotional labor;
termination of employment