摘要:Televisi menjadi media yang mudah mencontohkan perilaku negatif
kepada anak sekolah dasar. Contohnya seperti, lebih mudah ditiru oleh anak-anak
usia SD. Misalnya, adegan perkelahian yang berujung pada bullying. Dalam dunia
pendidikan kasus bullying sering terjadi, hal tersebut disebabkan oleh berbagai
faktor, seperti orang tua yang terlalu memanjakan anaknya, keadaan keluarga
yang berantakan sehingga diri anak tersisihkan, atau hanya karena anak tersebut
meniru perilaku “bullying” dari kelompok pergaulannya serta tayangan bernuansa
kekerasan di internet atau televisi. Tujuan penelitian ini adalah memberikan
gambaran tentang tingkat bullying yang terjadi di 2 SDN di Kabupaten Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik
pengumpulan data penelitian yaitu dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Informan dalam kegiatan wawancara yaitu kepala sekolah, guru
kelas, pelaku bullying dan korban bullying serta orang tua. Hasil penelitian
menjelaskan bahwa kasus bullying yang terjadi memiliki tingkatan yaitu ringan,
sedang dan berat. Tingkatan ringan dari kasus bullying bisa menjadi berat ketika
pelaku bullying merasakan rasa sakit hati yang berkepanjangan dan memendam
rasa dendam terhadap seseorang yang berujung kematian.