摘要:. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah yang melatarbelakangi munculnya pediophobia yang dialami seorang mahasiswi. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil dari penelitian ini menunjukan akumulasi kecemasan yang sudah tidak mampu direpresi sebagai latar belakang munculnya pediophobia. Kecemasan pada intinya terkait dengan keinginan untuk diperhatikan oleh keluarga. Interaksi anak yang kurang dengan ibu kandung, perlakuan yang berbeda dari saudara kandung dari keluarga besar dan adanya pembedaan tuntutan antar saudara kandung dari kedua orang tua membuat anak yang merasa dirugikan menjadi cemburu terhadap saudara yang lain. Sibling rivalry kemudian menjadi sebab utama karena pada setiap peristiwa yang membuat anak cemas berkaitan dengan saudaranya. Boneka barbie dijadikan pelampiasan oleh anak karena mempunyai kenangan tidak menyenangkan yang berhubungan dengan anak dan objek yang dibencinya juga mempunyai kemiripan dengan objek yang dibencinya yaitu saudaranya. Boneka barbie menjadi proyeksi dan pengalihan kebencian kepada adiknya. Timbullah ketakutan terhadap boneka barbie. Ketakutan tersebut menetap hingga dewasa. Hal ini karena latar belakang munculnya fobia yaitu rasa terbuang dan tidak diperhatikan oleh keluarga tidak segera disembuhkan. Di saat dewasa, sang anak masih menyimpan perasaannya itu akan membuat fobianya semakin kuat.