摘要:Kedudukan dan peranan perempuan dalam pembangunan tampaknya semakin meningkat, baik di bidang politik, pendidikan, kesehatan maupun kesejahteraannya. Kepala sekolah adalah pemimpin pendidikan yang mempunyai peranan sangat besar dalam mengembangkan mutu pendidikan di sekolah. Salah satunya yaitu Kepala Sekolah, tidak sedikit Kepala Sekolah perempuan yang berhasil dalam melaksanakan tugasnya. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan mengambil lokasi di Universitas Negeri Semarang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan, peran kepemimpinan perempuan sebagai kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi kerja guru, dilakukan melalui keteladanan, kerendahan hati, kelembutan, dan kedisiplinan yang dimiliki. Kepemimpinan perempuan sebagai kepala sekolah di SMA N 12 Semarang dalam meningkatkan motivasi kerja guru berorientasi pada kepemimpinan dimensi perilaku tugas dengan menggunakan metode kedekatan sehingga bawahan menjadi terbuka pada atasan. Selanjutnya muncul rasa diterima serta diakui bawahan dan terbuka pada pemimpin akan hambatan yang mereka rasakan untuk meningkatkan kerjanya. Kepala sekolah SMA Negeri 12 Semarang memberikan bantuan, arahan, momongan, pengawasan, dan batas waktu disetiap tugas yang menjadi tanggung jawab guru, agar guru dapat terbiasa dengan kedisiplinan. Hal ini membuat para guru dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya The rank and the role of woman in the development seems more merease, in the politc, education, healthbas well as her prosperity. Principals are educational leaders who have a very large role in developing the quality of education in schools. One of them is the principal, not the least successful female Principal in carrying out their duties. This conditionrevealsthat some effort is needed to do for reducing or ommithing the space between the rank and the role of man and woman in the development. The governments gender centering is one of the key to help reducing or ommithing the space between man and woman in the espect of access, role, control, function as well increase the participation from both man and woman in deciding the policy an controlling the developmental source.