摘要:Perkawinan endogami yang terjadi di Desa Sidigede merupakan salah satu budaya masyarakat yang masih tetap dipertahankan. Walaupun dalam kenyataannya banyak yang telah meninggalkan sistem perkawinan endogami karena melihat perkawinan tersebut lebih banyak dampak negatifnya, akan tetapi sebagian masyarakat Sidigede masih ada yang mempertahankannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi perkawinan endogami dan dampak yang ditimbulkan dari perkawinan endogami tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi masyarakat tetap mempertahankan perkawinan endogami diantaranya: orientasi spasial (kewilayahan), kemurnian keturunan, menjaga harta, dan perjodohan. Dalam pelaksanaannya perkawinan endogami memiliki dampak terutama bagi pelaku endogami itu sendiri antara lain: mempererat tali persaudaraan, meretaknya hubungan kekerabatan, dan dampak kecacatan fisik/mental pada keturunan.