首页    期刊浏览 2024年11月29日 星期五
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Keragaman Seni Hias Bangunan Bersejarah Masjid Agung Demak
  • 本地全文:下载
  • 作者:Supatmo Supatmo
  • 期刊名称:Imajinasi
  • 印刷版ISSN:1829-930X
  • 电子版ISSN:2549-6697
  • 出版年度:2016
  • 卷号:10
  • 期号:2
  • 页码:107-120
  • DOI:10.15294/imajinasi.v10i2.8805
  • 出版社:Universitas Negeri Semarang
  • 摘要:Berbagai situs bersejarah bangunan masjid peninggalan perkembangan awal budaya Islam di Jawa yang tersebar di sepanjang pantai utara mengindikasikan adanya keberlanjutan tradisi seni pra-Islam pada arsitektural dan seni hiasnya. Salah satu peninggalan tersebut adalah Masjid Agung Demak. Penelitian ini membahas perwujudan estetis keragaman seni hias (ornamen) masjid bersejarah tersebut melalui pendekatan ikonografi (deskripsi pra-ikonografi, analisis ikonografi, dan interpretasi ikonologi). Hasil analisis menunjukkan terdapat keragaman latar tradisi seni hias Islam dan pra-Islam (Hindu-Budha Majapahit) dan Tiongkok. Hal tersebut terutama terhihat pada perwujudan ornamen ukir pada Saka Majapahit, ornamen ukir Pintu Bledheg, ornamen Surya Majapahit, dan ornamen Prasasti Bulus. Tradisi pra-Islam juga ditunjukkan dari keberadaan sengkalan (chronogram) sebagai penanda (tetenger) angka tahun, seperti sengkalan memet Prasasti Bulus yang dibaca Sarira Sunyi Kiblating Gusti (1401 S) dan sengkalan memet Pintu Bledheg yang dibaca Naga Mulat Salira Wani (1388 S). Pengaruh tradisi seni hias Tiongkok terlihat dari motif-motif dan gaya ungkap ornamen piring keramik (porselen) yang menghiasi dinding bagian depan dan motif kepala naga pada ornamen Pintu Bledheg, sedangkan pengaruh tradisi Budha terlihat dari motif mahkota yang berbentuk stupa pada ornamen pada Pintu Bledheg. Ornamen yang berkarakteristik seni hias Islam terlihat pada beberapa kaligrafi Arab serta beberapa motif bernuansa arabesque pada ukiran kayu daun pintu. Penggunaan seni hias, baik seni hias arsitektural maupun seni hias ornamental, pada bangunan Masjid Agung Demak merupakan kesinambungan tradisi dan nilai-nilai di dalamnya dari pra-Islam ke Islam yang dihayati oleh masyarakat pendukungnya. Secara kultural, hal demikian tidak berbeda dengan gejala umum yang terjadi pada masa awal perkembangan seni-budaya Islam di Jawa (nusantara) dengan pola mengambil wadah (wujud visual) seni tradisi pra-Islam dan mengabaikan atau mengganti isi (makna simbolis) dengan nilai-nilai dasar Islam. Gejala ini dapat dimaknai sebagai pengejawantahan sikap toleransi sekaligus sebagai pendekatan syiar yang digunakan oleh para wali.
  • 关键词:ikonografi; seni hias; ornamen; Masjid Agung Demak;
国家哲学社会科学文献中心版权所有