摘要:Anak yang mempunyai kelainan fisik atau mental, bukan berarti harus disingkirkan tetapi hendaknya mereka tetap terpenuhi pendidikannya melalui pelayanan pendidikan secara khusus yang diharapkan dapat memperbaiki kelayakan dalam taraf hidupnya. Anak tunanetra sejak lahir memiliki kekurangan dalam pengetahuan kongkrit tentang lingkungannya dan konsep dasar yang penting seperti jarak, arah, dan perubahan lingkungan. Kegiatan pembelajaran seni rupa yang sesuai bagi siswa tunanetra untuk mengekspresikan diri yaitu melalui kegiatan berkarya seni rupa karya tiga dimensi dengan teknik membentuk. Dalam proses teknik membentuk terdapat kegiatan mengekspresikan seni rupa dengan cara menjamah, menyentuh, memisah-misahkan, mengurangi dan menempel. Melalui teknik membentuk, anak tunanetra diantar untuk mengerti atau merasakan kegiatan apresiasi dan kreasi dalam pendidikan seni rupa. Dengan kata lain unsur-unsur rupa yang berupa garis, tekstur, bidang dan ruang dalam karya seni rupa dapat dinikmati oleh siswa tunanetra. Kepekaan dari kemampuan meraba dan membentuk anak tunanetra dimungkinkan dapat mengenalkan benda-benda di sekitarnya untuk memotivasi rasa keingintahuan serta percaya diri dalam kehidupannya.