摘要:Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak implementasi transfer pricing dan dualisme kewenangan terhadap investor perusahaan manufaktur di Batam. Transfer pricing adalah transfer barang dan jasa modal dan tidak berwujud yang terjadi antar perusahaan grup multinasional yang secara geografis berada di negara yang berbeda. Implementasi transfer pricing sangat tinggi karena didorong oleh perkembangan teknologi dan kompleksitas permasalahan di kota batam yang merupakan faktor rawan terhadap penurunan iklim investasi. Harga Transfrer Ini adalah masalah serius bagi negara karena secara langsung mempengaruhi jumlah negara berpenghasilan agregat. Meski direktorat perpajakan telah mengatur semua yang terkait dengan transfer pricing namun implementasinya belum berjalan dengan baik sesuai dengan kebijakan pemerintah rata-rata perusahaan cenderung mengejar pajak yang lebih rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak penerapan pricing transfer dan dualisme kewenangan kepada investor perusahaan manufaktur di Kota Batam . 1) Investor lebih tertarik untuk berinvestasi di negara-negara dengan tingkat pajak yang rendah .2) Adanya kelebihan barang spillover exspor yang di Singapura dan barang Malalaysia tidak memiliki pajak masuk ke Indonesia sehingga menguntungkan investor. 3) Dualisme kewenangan membuat investor bingung sehingga banyak investor keluar dari kota Batam, jumlah pengangguran terus meningkat dari tahun ke tahun。.