摘要:Fenomena UHI ( Urban Heat Island ) mengakibatkan suhu udara perkotaan menjadi tinggi, sehingga menurunkan kualitas lingkungan kota. Untuk dapat meningkatkan kualitas kota dan mengimbangi pertumbuhan kota, maka pemerintah menggalakkan pengembangan infrastruktur hijau perkotaan melalui pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kota Kendari memiliki beberapa ruang terbuka yang beberapa diantaranya merupakan pusat aktifitas dan interaksi masyarakat kota, diantaranya Taman Walikota dan Pelataran Tugu Religi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui kondisi iklim mikro dan kenyamanan termal ruang terbuka. Data-data yang dikumpulkan berupa karakteristik dan nilai indikator iklim mikro yang meliputi suhu udara, kelembaban relatif, dan kecepatan angin pada sejumlah titik ukur pada siang hari. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji Statistik Independent T Test untuk mengetahui perbedaan iklim mikro antara kedua lokasi dan analisis Temperature Humidity Index (THI) untuk mengetahui tingkat kenyamanannya. Hasil dari uji statistik menunjukkan tingkat perbedaan yang tidak sigifikan antara kedua lokasi, meliputi suhu udara (sig.=0,283); kelembaban relatif (sig.=0,115); dan kecepatan angin (sig.=0,105). Sementara itu, melalui analisia THI menunjukkan nilai index tidak nyaman hampir terjadi pada keseluruhan titik ukur. Nilai THI tertinggi pada lokasi Taman Walikota terletak pada titik A5 (THI=31,9), yaitu pada daerah memiliki kecepatan angin rendah karena posisinya pada bagian tengah kawasan. Sedangkan pada lokasi pelataran Tugu Religi, nilai terendah THI diperoleh pada titik B9 (THI=33,12), yakni titik yang sebagian besar material permukaan lahannya berupa aspal.
其他摘要:The UHI (Urban Heat Island) phenomenon affected urban air temperatures become
high, which decreases the quality of the city environment. To be able to improve the quality of the city
and to balance the growth of the city, the government promotes the development of urban green
infrastructure through the development of Green Open Space (RTH). Kendari City has several open
spaces, some of which are the center of the activities and interactions of urban communities, including
the Taman Walikota and the Pelataran Tugu Religi. This research is a descriptive study to determine
the microclimate conditions and thermal comfort of open spaces. The data collected is in the form of
characteristics and values of microclimate indicators which include air temperature, relative humidity,
and wind speed at some measuring points during the day. The collected data were analyzed using the
Independent T-Test Statistic Test to determine the differences in microclimate between the two
locations and the Temperature Humidity Index (THI) analysis to determine the level of comfort. The
results of the statistical tests show a significant level of difference between the two locations, including
air temperature (sig. = 0.283); relative humidity (sig. = 0.115); and wind speed (sig. = 0.105).
Meanwhile, through THI analysis, the uncomfortable index value almost occurs at the whole
measuring point. The highest THI value in the location of the Taman Walikota is located at point A5
(THI = 31.9), which is in the area with low wind speed because of its position in the central part of the
city. Whereas in the location of the Pelataran Tugu Religi, the lowest value of THI is obtained at point
B9 (THI = 33.12), which is the point where most of the surface material in the land is asphalt.
关键词:ruang terbuka; temperatur; angin; kelembaban relatif; Temperature Humidity Index
其他关键词:open space; temperature; wind; relative humidity; Temperature Humidity Index