摘要:Pembangunan perkotaan tidak hanya harus terfokus pada lanskap binaan tetapi juga pada lanskap alami. Salah satu elemen lunak yang dianggap penting yaitu keberadaan ruang terbuka hijau (RTH). Pengembangan RTH di lanskap perkotaan selama ini umumnya lebih terfokus dalam mencapai tujuan mereduksi polutan, menciptakan kenyamanan termal, dan juga estetika. Sayangnya, masih banyak yang mengabaikan manfaat RTH dari sudut pandang konservasi khususnya flora dan fauna. Studi ini bertujuan untuk mendata keanekaragaman hayati di Kota Depok untuk menjadi acuan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan ( green development ), sehingga kualitas lingkungan dapat ditingkatkan dan fungsional bukan hanya bagi manusia tetapi juga bagi flora dan fauna. Studi dilaksanakan di tiga lokasi dengan karakter yang berbeda yaitu Taman Lembah Gurame, Tahura Pancoran Mas, dan Jalan Juanda. Hasil yang diperoleh nilai keanekaragaman vegetasi berturut-turut berada pada Tahura Pancoran Mas (2,535), Taman Lembah Gurame (1,287), dan Jalan Juanda (0,967). RTH di Jalan Juanda merupakan RTH dengan nilai keanekaragaman vegetasi paling rendah. Rendahnya nilai keanekaragaman vegetasi berpengaruh langsung terhadap keberadaan fauna yang tidak ditemukan pada RTH Jalan Juanda. Studi ini juga berhasil mendata vegetasi-vegetasi penting pada tiap-tiap lokasi yang dapat memberikan informasi mengenai mampu tidaknya vegetasi tersebut beradaptasi dengan lingkungannya.
其他摘要:Urban development should not only focus on the man-made landscape but also the
natural landscape. One of the important natural landscape is the existence of green open space.
Green open space development in urban landscape areas has generally been more focused on
achieving the goal of reducing pollutants, creating thermal comfort, as well as aesthetics.
Unfortunately, the benefits of green space from the conservation, especially for flora and fauna are still
largely ignored. This study aims to record biodiversity in Depok City to become a reference in
achieving sustainable development (green development), so that environmental quality can be
improved and functional not only for human but also for flora and fauna. The study was conducted in
three locations with different characters namely Taman Lembah Gurame, Tahura Pancoran Mas, and
Jalan Juanda. The results obtained by the value of vegetation diversity are consecutively in Tahura
Pancoran Mas (2,535), Lembah Gurame Park (1,287), and Jalan Juanda (0.967). Green open space
on Jalan Juanda has the lowest value of vegetation diversity. The low value of vegetation diversity
directly affects the presence of fauna because not found in the Jalan Juanda. This study also
managed to record important vegetations in each location that can provide information for whether or
not the vegetation well-adapted in its environment.
关键词:fauna; flora; konservasi; lanskap perkotaan; ruang terbuka hijau.
其他关键词:conservation; fauna; flora; green open space; urban landscape