摘要:Setu Mangga Bolong memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi kawasan konservasi bagi tanaman khas Betawi. Tujuan dari artikel ini adalah untuk merencanakan lanskap sempadan Setu Mangga Bolong dengan konsep ekologis tanpa melupakan identitasnya sebagai kawasan budaya. Untuk mencapai tujuan ini maka dilakukan analisis perubahan lahan selama periode 2005-2015. Penilaian kualitas visual dengan menggunakan metode scenic beauty estimation (SBE), semantic differential (SD), dan multidimensional scalling (MDS). Selanjutnya vegetasi yang ada diinventarisasi. Kemudian, vegetasi dalam peraturan dan kebijakan yang memiliki nilai ekologi dan budaya dipertimbangkan. Hasil yang diperoleh kondisi badan air Setu Mangga Bolong pada periode 2005-2015 lebih baik dari tahun ke tahun. Meskipun demikian, terjadi penurunan area hijau di sempadan Setu Mangga Bolong selama periode tahun 2005-2015. Berdasarkan hasil analisis kualitas visual, lanskap pada area sudut setu yang berbentuk irregular (cekungan) dan juga sudut setu yang berdekatan dengan inlet memiliki kualitas visual yang rendah. Untuk merencanakan tata hijau sempadan setu sebagai area konservasi tanaman bernilai ekologis dan budaya, empat puluh spesies vegetasi eksisting perlu dipertahankan selama tidak mengganggu kualitas dan kuantitas badan air. Vegetasi terpilih direkomendasikan ke lanskap Setu Mangga Bolong sebagai ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi ekologis dan budaya Betawi.
其他摘要:Setu Mangga Bolong has opportunity to be developed into a conservation area for
Betawinese plants. The purpose of this article was to plan the landscape of Mangga Bolong Lake with
the ecological concept without forgetting its identity as a cultural area. To achieve these objectives, an
analysis landuse change on 2005 to 2015 was executed. Visual quality analysis used scenic beauty
estimation (SBE), semantic differential (SD) and multidimensional scalling (MDS). Next, inventory of
existing vegetation was executed. Then, the vegetation in the regulation and policy on ecological and
cultural value was considered. The results howed that water body condition of Setu Mangga Bolong in
2005 to 2015 period is better from year to year. However, there was a decrease of the green area in
Setu Mangga Bolong during the period. Based on the results of visual quality analysis, landscape on
the irregular edge of lake and close to the inlet, has low visual quality. To plan the green open space
of Setu Mangga Bolong as ecologicaland cultural plants conservation, the forty species existing
vegetation should be maintained as long as it does not effect for the quality and quantity of water
body of the lake. Selected vegetation have been recommended to be applied within Setu Mangga
Bolong landscape as green open space that has ecological and cultural functions.