摘要:Dalam perkembangannya postivisme terdiri dari, positivisme sosial, positivisme
evolusioner, positivisme kritis. Ketiga positivisme diatas dibahas dalam positivisme
Auguste Comte dilihat dari analisa epistimologis dan nilai etisnya terhadap sains.
Menghadapi filsafat positivisme Auguste Comte, disatu fihak orang mengatakan
bahawa filsafat tersebut tidak lebih dari sebuah metode atau pendirian saja. Sedangkan
dilain pihak orang mengatakan bahwa filsafat positivisme itu merupakan “sistem
afirmai” sebuah konsep tentang dunia dan manusia. Aguste Comte telah menunjukkan
bahwa didalam perkembangan jiwa manusia, baik secara individual maupun secara
keseluruhan, terdapat suatu kemajuan. Kemajuan itu akan dicapai, pada saat
perkembangan datang, pada saat yang disebut positif. Positivisme berakar pada
empirisme. Positivisme adalah: bahwa ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang
valid, dan fakta-fakta sejarah yang mungkin dapat menjadi obyek pengetahuan. Dengan
demikian positivisme menolak keberadaan segala kekuatan atau subyek dibelakang
fakta, menolak segala penggunaan metode diluar yang digunakan untuk menelaah
fakta. Aguste Comte adalah tokoh aliran positivisme, pendapat aliran ini adalah indera
amatlah penting dalam memperoleh pengetahuan, tetapi harus dipertajam dengan alat
bantu dan diperkuat dengan eksperimen. Bila dilihat dari nilai etisnya terhadap sains
maka dapat dinyatakan bahwa apabila pradigma positivisme maka objeknya empiris
macam pengetahuannya menunjukkan sains dan dapat diukur dengan logis dan bukti
empiris.