摘要:Atlet merupakan olahragawan baik laki-laki dan perempuan yang melatih kemampuan secara khusus untuk bersaing dalam pertandingan. Menjadi seorang atlet tentunya mengalami hambatan. Hambatan yang dialami dapat mempengaruhi kesejahteraan atau subjective well-being pada atlet. Subjective well-being merupakan suatu penilaian individu secara kognitif dan afektif pada kehidupan yang dijalani oleh individu itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada atlet atletik nomor lari 10.000 m PON (Pekan Olahraga Nasional) Jateng. Subjek dalam penelitian ini berjumlah tiga orang atlet dengan karakteristik yang telah ditetapkan. Karakteristik subjek dalam penelitian ini seorang atlet atletik nomor lari 10.000 m PON Jateng. Pencarian subjek menggunakan snowball sampling . Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Interpretative phenomenological analysis (IPA), dengan menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil yang didapatkan dari penelitian yaitu dua dari ketiga subjek sudah mencapai kondisi subjective well-being yang diinginkan. Hal ini dipengaruhi oleh kehidupan yang lebih baik, berkurangnya konflik pada keluarga, memiliki kemampuan dalam meregulasi emosi dan bersyukur dengan kehidupan yang dimiliki. Disisi lain, satu subjek belum bisa mencapai subjective well- being yang diinginkan, karena faktor keterlambatan uang saku yang diterima. Subjective well-being yang dimiliki ketiga subjek tidak terlepas dari faktor keuangan, relasi dengan orang lain yang baik, regulasi emosi, dan bersyukur.