摘要:Kualitas hidup perawat rendah jika dibandingkan tenaga kesehatan lain, maka dibutuhkan kemampuan untuk mengelola dan bangkit dari berbagai tekanan yang dialami dengan cara regulasi diri dan resiliensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dan resiliensi dengan kualitas hidup pada perawat Rumah Sakit Swasta X di Kota Semarang. Populasi berjumlah 185 perawat, sebanyak 122 perawat diambil untuk sampel penelitian dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian terdiri dari tiga skala diantaranya Skala Regulasi Diri (34 aitem, α = .927), Skala Resiliensi (37 aitem, α = .949) dan Skala Kualitas Hidup (20 aitem, α = 914) dari WHOQOL – BREF (2004). Analisis menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil hipotesis pertama menunjukkan terdapat hubungan positif antara regulasi diri dengan kualitas hidup pada perawat Rumah Sakit Swasta X di Kota Semarang (R xy = .396). Hasil hipotesis kedua menunjukkan terdapat hubungan positif antara resiliensi dengan kualitas hidup pada perawat Rumah Sakit Swasta X di Kota Semarang (R xy = .462). Berdasarkan analisis regresi stepwise didapatkan hasil bahwa resiliensi memiliki pengaruh paling tinggi terhadap kualitas hidup perawat dengan sumbangan efektif 21.3% (R square = .213). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menjadi seorang perawat tidak hanya butuh kemampuan untuk mengontrol dan mengatur diri agar tujuan hidup dapat tercapai, namun dibutuhkan kemampuan bertahan dan beradaptasi terhadap tekanan yang dialami sehingga perawat dapat memiliki kualitas hidup yang tinggi. Kata Kunci : regulasi diri, resiliensi, kualitas hidup, perawat.