摘要:Lingkungan sosial memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan individu remaja. Remaja yang memiliki kemampuan sosial rendah tidak mampu bersosialisasi sehingga menarik diri dari lingkungan. Remaja yang sulit membentuk hubungan bermakna akan mengalami alienasi atau perasaan terasing dan tidak ingin terlibat dengan lingkungan sosial. Tidak mendapat dukungan dari teman sebaya terutama ketika remaja memiliki masalah yang tidak terselesaikan, akan membuat remaja memilih solusi untuk terlepas dari masalah meskipun bersifat destruktif. Self-compassion dapat membantu remaja yang sedang berada pada masa transisi pencarian jati diri, terutama dalam menaikan dukungan sosial yang berpengaruh besar pada perkembangan remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan alienasi pada remaja siswa kelas XI SMK Negeri 1 Majalengka. Populasi berjumlah 756 siswa dengan sampel sebanyak 422 siswa (151 sampel try out, 270 sampel penelitian). Teknik sampling pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Alienasi terdiri dari 25 aitem valid (α=0.929) dan Skala Self-Compassion terdiri dari 27 aitem valid (α=0.880). Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan hasil koefisien korelasi rxy = -0.644 dengan p = 0.000 (p < 0,001), maka dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-compassion dengan alienasi pada remaja siswa SMK Negeri 1 Majalengka. Sumbangan efektif variabel self-compassion terhadap alienasi sebesar 44.1%.
其他摘要:Lingkungan sosial memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan individu remaja. Remaja yang memiliki kemampuan sosial rendah tidak mampu bersosialisasi sehingga menarik diri dari lingkungan. Remaja yang sulit membentuk hubungan bermakna akan mengalami alienasi atau perasaan terasing dan tidak ingin terlibat dengan lingkungan sosial. Tidak mendapat dukungan dari teman sebaya terutama ketika remaja memiliki masalah yang tidak terselesaikan, akan membuat remaja memilih solusi untuk terlepas dari masalah meskipun bersifat destruktif. Self-compassion dapat membantu remaja yang sedang berada pada masa transisi pencarian jati diri, terutama dalam menaikan dukungan sosial yang berpengaruh besar pada perkembangan remaja. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dengan alienasi pada remaja siswa kelas XI SMK Negeri 1 Majalengka. Populasi berjumlah 756 siswa dengan sampel sebanyak 422 siswa (151 sampel try out, 270 sampel penelitian). Teknik sampling pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Alienasi terdiri dari 25 aitem valid (α=0.929) dan Skala Self-Compassion terdiri dari 27 aitem valid (α=0.880). Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana dengan hasil koefisien korelasi rxy = -0.644 dengan p = 0.000 (p < 0,001), maka dapat dinyatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara self-compassion dengan alienasi pada remaja siswa SMK Negeri 1 Majalengka. Sumbangan efektif variabel self-compassion terhadap alienasi sebesar 44.1%.