摘要:Tujuan dari penelitian Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) ini adalah mengungkap makna spiritualitas pada penari Sintren di Pekalongan. Prosedur tersebut dipilih peneliti agar dapat menggali makna spiritualitas lebih dalam pada subjek. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Penelitian ini melibatkan dua orang subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, yaitu seorang perempuan penari Sintren yang belum menikah, merupakan orang yang pernah menari Sintren, bersedia untuk menjadi subjek penelitian, dapat membaca, tinggal di daerah Kota atau Kabupaten Pekalongan. Peneliti menemukan subjek berdasarkan bantuan dari Ketua Sanggar Tari Sintren Kota Pekalongan. Proses penelitian ini memperhatikan kode etik psikologi untuk menjaga kerahasiaan data subjek. Dalam penelitian ini, ditemukan empat tema induk yaitu: kepercayaan subjek, kebermanfaatan, peran masyarakat, serta keputusan subjek. Selain empat tema induk, peneliti menemukan tema super-ordinat antara lain: kepercayaan subjek secara umum, kepercayaan subjek setelah menjadi penari, pemilihan kelengkapan penampilan, pelajaran yang dapat diambil dari tari Sintren, penerapan nilai sebagai penari, tujuan ditampilkan tari Sintren, dukungan sosial masyarakat, pentingnya melestarikan tari Sintren, keputusan bergabung dengan kelompok Sintren, arti penting Sintren bagi subjek, dan pengalaman subjek setelah menjadi penari. Dari penelitian ini diketahui bahwa dalam memaknai spiritualitas sebagai penari Sintren subjek mengalami perubahan dalam bentuk perilaku, baik perilaku yang berkaitan dengan orang lain, diri sendiri, maupun dengan lingkungan tempat subjek tinggal.
其他摘要:Tujuan dari penelitian Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) ini adalah mengungkap makna spiritualitas pada penari Sintren di Pekalongan. Prosedur tersebut dipilih peneliti agar dapat menggali makna spiritualitas lebih dalam pada subjek. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Penelitian ini melibatkan dua orang subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, yaitu seorang perempuan penari Sintren yang belum menikah, merupakan orang yang pernah menari Sintren, bersedia untuk menjadi subjek penelitian, dapat membaca, tinggal di daerah Kota atau Kabupaten Pekalongan. Peneliti menemukan subjek berdasarkan bantuan dari Ketua Sanggar Tari Sintren Kota Pekalongan. Proses penelitian ini memperhatikan kode etik psikologi untuk menjaga kerahasiaan data subjek. Dalam penelitian ini, ditemukan empat tema induk yaitu: kepercayaan subjek, kebermanfaatan, peran masyarakat, serta keputusan subjek. Selain empat tema induk, peneliti menemukan tema super-ordinat antara lain: kepercayaan subjek secara umum, kepercayaan subjek setelah menjadi penari, pemilihan kelengkapan penampilan, pelajaran yang dapat diambil dari tari Sintren, penerapan nilai sebagai penari, tujuan ditampilkan tari Sintren, dukungan sosial masyarakat, pentingnya melestarikan tari Sintren, keputusan bergabung dengan kelompok Sintren, arti penting Sintren bagi subjek, dan pengalaman subjek setelah menjadi penari. Dari penelitian ini diketahui bahwa dalam memaknai spiritualitas sebagai penari Sintren subjek mengalami perubahan dalam bentuk perilaku, baik perilaku yang berkaitan dengan orang lain, diri sendiri, maupun dengan lingkungan tempat subjek tinggal.