摘要:Kondisi psychological well-being remaja perlu diperhatikan karena psychological well-being berhubungan dengan kemampuan resiliensi. Kemampuan resiliensi remaja yang buruk mengakibatkan beberapa masalah remaja seperti melakukan pencurian kendaraan bermotor, prostitusi online, konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kondisi Psychological well-being dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, kematangan emosi, kondisi ekonomi, dukungan sosial dan hubungan sosial. Salah satu bentuk hubungan sosial remaja adalah interaksi dengan orang tua (pola asuh).Pola asuh dibagi menjadi empat bentuk yaitu authoritative, authoritarian, indulgent dan neglectful. Jenis pola asuh ditentukan dari kualitas pemberian kehangatan dan kontrol orang tua pada remaja. Tujuan utama penelitian ini adalah melihat perbedaan kondisi psychological well-being ditinjau dari perbedaan persepsi gaya pola asuh orang tua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan Skala Persepsi Pola Asuh (25 aitem, α = 0,894) dan Skala Psychological Well-being (38 aitem, α = 0,894). Partisipan penelitian adalah 180 siswa-siswi kelas 11 SMA Negeri 9 Semarang yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan kondisi psychological well-being ditinjau berdasarkan perbedaan persepsi pola asuh orang tua (p = 0,000.) tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan antara kondisi psychological well-being remaja yang diasuh dengan pola asuh authoritative, authoritarian dan indulgent. Perbedaan kondisi psychological well-being yang signifikan ditunjukan oleh kelompok pola asuh neglectful.
其他摘要:Kondisi psychological well-being remaja perlu diperhatikan karena psychological well-being berhubungan dengan kemampuan resiliensi. Kemampuan resiliensi remaja yang buruk mengakibatkan beberapa masalah remaja seperti melakukan pencurian kendaraan bermotor, prostitusi online, konsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kondisi Psychological well-being dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, kematangan emosi, kondisi ekonomi, dukungan sosial dan hubungan sosial. Salah satu bentuk hubungan sosial remaja adalah interaksi dengan orang tua (pola asuh).Pola asuh dibagi menjadi empat bentuk yaitu authoritative, authoritarian, indulgent dan neglectful. Jenis pola asuh ditentukan dari kualitas pemberian kehangatan dan kontrol orang tua pada remaja. Tujuan utama penelitian ini adalah melihat perbedaan kondisi psychological well-being ditinjau dari perbedaan persepsi gaya pola asuh orang tua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan Skala Persepsi Pola Asuh (25 aitem, α = 0,894) dan Skala Psychological Well-being (38 aitem, α = 0,894). Partisipan penelitian adalah 180 siswa-siswi kelas 11 SMA Negeri 9 Semarang yang dipilih menggunakan teknik cluster sampling. Peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan signifikan kondisi psychological well-being ditinjau berdasarkan perbedaan persepsi pola asuh orang tua (p = 0,000.) tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan antara kondisi psychological well-being remaja yang diasuh dengan pola asuh authoritative, authoritarian dan indulgent. Perbedaan kondisi psychological well-being yang signifikan ditunjukan oleh kelompok pola asuh neglectful.
关键词:psychological well-being; remaja; persepsi pola asuh
其他关键词:psychological well-being;remaja;persepsi pola asuh