摘要:Riset-riset sebelumnya membuktikan bahwa kebahagiaan berhubungan dengan kesehatan seseorang. Selain itu, kebahagiaan juga dapat mempengaruhi hubungan sosial individu. Oleh karena itu, orangtua yang dapat merasakan kebahagiaan, akan dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik sebagai ayah atau ibu serta dapat menjalin relasi yang baik dengan anggota keluarga lain maupun lingkungan sekitar, sehingga tercipta keluarga yang harmonis. Penelitian ini bermaksud memahami bagaimana kebahagiaan yang dialami oleh ibu dengan kondisi anaknya yang difabel . Pendekatan fenomenologis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) . Prosedur tersebut bertitik fokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya. Subjek yang terlibat dalam penelitian berjumlah tiga orang, yaitu ibu yang memiliki anak dengan kondisi difabel . Penelitian ini mengungkapkan bahwa ibu dengan anak difabel mengalami kebahagiaan ketika merasa mampu berperan dengan baik dalam proses membesarkan anak sehingga anak berhasil. Kebahagiaan yang dialami ibu muncul ketika ibu dapat menerima kondisi anaknya, yang kemudian memunculkan prioritas hidup pada ibu. Prioritas hidup tersebut akan memunculkan gambaran positif lingkungan dan emosi positif dalam diri ibu. Religiusitas serta dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi munculnya penerimaan ibu terhadap kondisi anaknya yang difabel , sedangkan makna anak difabel bagi ibu adalah pemberian dari Tuhan. Penilaian ibu terhadap anak tersebut turut mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kondisi anak.
其他摘要:Riset-riset sebelumnya membuktikan bahwa kebahagiaan berhubungan dengan kesehatan seseorang. Selain itu, kebahagiaan juga dapat mempengaruhi hubungan sosial individu. Oleh karena itu, orangtua yang dapat merasakan kebahagiaan, akan dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik sebagai ayah atau ibu serta dapat menjalin relasi yang baik dengan anggota keluarga lain maupun lingkungan sekitar, sehingga tercipta keluarga yang harmonis. Penelitian ini bermaksud memahami bagaimana kebahagiaan yang dialami oleh ibu dengan kondisi anaknya yang difabel . Pendekatan fenomenologis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis IPA (Interpretative Phenomenological Analysis) . Prosedur tersebut bertitik fokus pada eksplorasi pengalaman yang diperoleh subjek melalui kehidupan pribadi dan sosialnya. Subjek yang terlibat dalam penelitian berjumlah tiga orang, yaitu ibu yang memiliki anak dengan kondisi difabel . Penelitian ini mengungkapkan bahwa ibu dengan anak difabel mengalami kebahagiaan ketika merasa mampu berperan dengan baik dalam proses membesarkan anak sehingga anak berhasil. Kebahagiaan yang dialami ibu muncul ketika ibu dapat menerima kondisi anaknya, yang kemudian memunculkan prioritas hidup pada ibu. Prioritas hidup tersebut akan memunculkan gambaran positif lingkungan dan emosi positif dalam diri ibu. Religiusitas serta dukungan keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi munculnya penerimaan ibu terhadap kondisi anaknya yang difabel , sedangkan makna anak difabel bagi ibu adalah pemberian dari Tuhan. Penilaian ibu terhadap anak tersebut turut mempengaruhi penerimaan ibu terhadap kondisi anak.