摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara regulasi emosi dengan asertivitas pada remaja, serta mengetahui kemampuan regulasi emosi dalam memprediksi besarnya variasi yang terjadi pada asertivitas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan asertivitas. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 362 orang, dengan menggunakan cluster random sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 187 orang yang terdiri dari 5 kelas. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari Skala Regulasi Emosi (28 aitem; α=0.888) dan Skala Asertivitas (26 aitem; α=0.842). Analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana mengungkapkan bahwa ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan asertivitas (rxy=0.385; p=0.000), maka hipotesis diterima. Artinya, semakin tinggi regulasi emosi, maka semakin tinggi asertivitas. Sebaliknya, semakin rendah regulasi emosi, maka semakin rendah asertivitas. Koefisien determinasi menunjukkan secara simultan regulasi emosi dapat menjelaskan perubahan asertivitas sebesar 14.8%, dan selebihnya 85.2% dipengaruhi oleh faktor lain.
其他摘要:Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris hubungan antara regulasi emosi dengan asertivitas pada remaja, serta mengetahui kemampuan regulasi emosi dalam memprediksi besarnya variasi yang terjadi pada asertivitas. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan asertivitas. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 362 orang, dengan menggunakan cluster random sampling didapatkan jumlah sampel sebanyak 187 orang yang terdiri dari 5 kelas. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan skala psikologi yang terdiri dari Skala Regulasi Emosi (28 aitem; α=0.888) dan Skala Asertivitas (26 aitem; α=0.842). Analisis data dengan menggunakan metode analisis regresi sederhana mengungkapkan bahwa ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan asertivitas (rxy=0.385; p=0.000), maka hipotesis diterima. Artinya, semakin tinggi regulasi emosi, maka semakin tinggi asertivitas. Sebaliknya, semakin rendah regulasi emosi, maka semakin rendah asertivitas. Koefisien determinasi menunjukkan secara simultan regulasi emosi dapat menjelaskan perubahan asertivitas sebesar 14.8%, dan selebihnya 85.2% dipengaruhi oleh faktor lain.