摘要:Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara disfungsi keluarga dengan Gangguan Tingkah Laku Pada Anak Penghuni Lembaga Permayarakatan (LAPAS) Pekanbaru, Riau. Subjek dalam penelitian ini adalah anak penghuni Lembaga Permayarakatan (LAPAS) Pekanbaru yang telah terdiagnosis mengalami gangguan tingkah laku, yakni sebanyak 64 anak dalam rentang usia delapan hingga delapan belas tahun tetapi dilapangan ditemukan berusia lebih 18 tahun sehingga diagnosis gannguan tingakah lalku dapat diberikan setelah diagnosis gangguan kepribadian anti social tidak terpenuhi pada diri subjek. Dalam penelitian menggunakan Try out terpakai karena menimbang jumlah subjek yang sedikit dan terbatas. Setelah data diagnosis gangguan tingkah laku dengan menggunakan DSM IV-TR pada subjek terkumpul, maka subjek diberikan skala Likert mengenai disfungsi keluarga untuk mengukur variabel disfungsi keluarga pada subjek. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011 sampai 21 April 2011.pada variabel . gangguan tingkah laku, hanya dilakukan uji validitas tampang (tidak dilakukan uji validitas secara statistic), hal ini dikarenakan criteria diagnosis gangguan tingkah laku, berdasarakn DSM IV TR yang telah terstandar. Uji validitas dan reliabilitas disfungsi keluarga, diperoleh validitas sebesar 0,479-0,866 dengan reliabilitas 0,605 pada variabel disfungsi kelaurga. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan anatara hubungan antara disfungsi keluarga dengan Gangguan Tingkah Laku (r=459;p=0,000;p<0,001) dengan sumbangan efektif sebesar 0,21 atau 21%.
其他摘要:Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara disfungsi keluarga dengan Gangguan Tingkah Laku Pada Anak Penghuni Lembaga Permayarakatan (LAPAS) Pekanbaru, Riau. Subjek dalam penelitian ini adalah anak penghuni Lembaga Permayarakatan (LAPAS) Pekanbaru yang telah terdiagnosis mengalami gangguan tingkah laku, yakni sebanyak 64 anak dalam rentang usia delapan hingga delapan belas tahun tetapi dilapangan ditemukan berusia lebih 18 tahun sehingga diagnosis gannguan tingakah lalku dapat diberikan setelah diagnosis gangguan kepribadian anti social tidak terpenuhi pada diri subjek. Dalam penelitian menggunakan Try out terpakai karena menimbang jumlah subjek yang sedikit dan terbatas. Setelah data diagnosis gangguan tingkah laku dengan menggunakan DSM IV-TR pada subjek terkumpul, maka subjek diberikan skala Likert mengenai disfungsi keluarga untuk mengukur variabel disfungsi keluarga pada subjek. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011 sampai 21 April 2011.pada variabel . gangguan tingkah laku, hanya dilakukan uji validitas tampang (tidak dilakukan uji validitas secara statistic), hal ini dikarenakan criteria diagnosis gangguan tingkah laku, berdasarakn DSM IV TR yang telah terstandar. Uji validitas dan reliabilitas disfungsi keluarga, diperoleh validitas sebesar 0,479-0,866 dengan reliabilitas 0,605 pada variabel disfungsi kelaurga. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan anatara hubungan antara disfungsi keluarga dengan Gangguan Tingkah Laku (r=459;p=0,000;p<0,001) dengan sumbangan efektif sebesar 0,21 atau 21%.