出版社:Program Studi Ilmu Lingkungan,Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro
摘要:Blotong merupakan limbah yang paling dianggap mencemari lingkungan dan menjadi masalah bagi pabrik gula danmasyarakat. Terdapat pula anggapan blotong merupakan limbah yang tidak bernilai bahkan dianggap sebagai limbah B3.Blotong salah satu bahan organik yang ketersediannya melimpah dan belum dimanfaatkan dengan optimal. Blotongmangandung hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman, sehingga sangat bagus untuk meningkatkan komposisi kandunganhara pada pupuk majemuk granul. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu: mengkaji pengaruh penambahanblotong pada proses produksi pupuk majemuk granul terhadap serapan hara tanaman. Penelitian dilakukan dalam dua tahap,yaitu granulasi pembuatan pupuk dan pengujian serapan hara tanaman. Tahap granulasi dilakukan menggunakan metodegranulasi basah pada formula pupuk majemuk 15-15-15+5S dengan variasi filler blotong (0%, 60%, 70%, 80%, 90% dan100%) dan sumber K (KCl dan SOP). Sedangkan uji serapan hara dilakukan untuk mengetahui efektifitas pupuk denganmenggunakan tanaman uji jagung manis. Uji tahap kedua dilakukan dengan melakukan pengukuran tinggi tanaman, jumlahdaun dan diameter batang pada 2MST sampai 8 MST serta pengukuran hasil produksi dan serapan hara N, P, K tanaman. Hasilpenelitian diperoleh, penambahan filler blotong 60%-90% pada perlakuan menggunakan SOP dapat meningkatkanserapan N sebesar 84,93-384,18 mg, serapan P sebesar 2,65-11,62 mg, dan serapan K sebesar 25,04-82,38 mg. Sedangkanperlakuan menggunaan KCl memberikan pengaruh positif pada penambahan filler blotong 70%, dengan peningkatanserapan hara N, P dan K berturut-turut 45,62 mg, 3,87 mg dan 4,89 mg. Hasil produksi tongkol berkelobot tertinggidiperoleh pada perlakuan K2B1 sebesar 1,23 kg sedangkan analisa serapan hara tanaman N dan P tertinggi dihasilkan padaperlakuan K2B4 sekaligus menghasilkan peningkatan hasil tanaman 4,7% dibanding pupuk standar.