首页    期刊浏览 2024年09月19日 星期四
登录注册

文章基本信息

  • 标题:Efisiensi Ekonomi dan Kelayakan Bisnis pada Sistem Budidaya di Pesisir Kabupaten Sidoarjo,Jawa Timur
  • 本地全文:下载
  • 作者:Venticia Hukom ; Tridoyo Kusumastanto ; D.Djokosetyanto
  • 期刊名称:Jurnal Aplikasi Manajemen
  • 印刷版ISSN:1693-5241
  • 电子版ISSN:2302-6332
  • 出版年度:2013
  • 卷号:11
  • 期号:4
  • 页码:585-594
  • 语种:English
  • 出版社:University of Brawijaya
  • 摘要:Producing shrimps within ecological carrying capacity and economic feasibility seems to be the goal needed to be achieved in order to bring back Sidoarjo to be one of the biggest districts exporting shrimps.Decision makers,i.e.policy makers and farmers are challenged with the responsibility of planning and conducting aquaculture development in a sustainable way whereby social,ecological and economic goals are simultaneously satisfied.Cobb–Douglas Production Function is one of the methods used to know which input highly affects the shrimp production,continued by Investment Analysis i.e.Discounted Criteria methods that include NPV,Net B/C and IRR to see which system is feasible.As for ecological sustainability,this research uses water quality data translated into Pollution Index as an indicator.And from survey that has been done in Sidoarjo district from May 2013 to October 2013,using Pollution Index analysis show that ponds in Sidoarjo are moderately polluted,the next analysis using regression for Cobb–Douglas Production Function stated that in traditional system production factors that statistically significant are pond area,harvest and pond preparation labour,dissolved oxygen and ammonia.In traditional plus system,pond area,fertilizer,saponin and ammonia seems to be statistically significant.The best shrimp cultivation system would be Traditional Plus Polyculture between shrimp and milkfish that has NPV IDR 6.036.817.617,Net B/C 2,91 and IRR 51% compared to other systems such as Traditional Monoculture,Traditional Plus Monoculture and Traditional Polyculture.
  • 其他摘要:Membudidayakan udang dalam daya dukung ekologi dan kelayakan ekonomi yang sesuai tampak menjadi tujuan yang harus dicapai dalam rangka membawa Sidoarjo kembali menjadi salah satu kabupaten pengekspor udang terbesar. Para pengambil keputusan seperti Pemerintah yang membuat kebijakan budidaya dan petambak ditantang dengan tanggung jawab untuk merancang dan melakukan pengembangan budidaya dengan cara yang berkelanjutan di mana tujuan sosial, ekologi dan ekonomi secara bersamaan terpenuhi. Fungsi Produksi Cobb-Douglas adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui input produksi yang paling mempengaruhi produksi udang, dilanjutkan dengan Analisis Investasi seperti metode Discounted Criteria yang meliputi NPV, Net B/C dan IRR untuk melihat sistem budidaya mana yang layak dilanjutkan. Untuk melihat keberlanjutan ekologi, penelitian menggunakan data kualitas air yang diolah menjadi Indeks Pencemaran. Dan dari survey yang dilakukan di Sidoarjo pada bulan Mei 2013 hingga Oktober 2013, analisis perhitungan Indeks Pencemaran menunjukan bahwa secara keseluruhan tambak-tambak di Sidoarjo tercemar sedang dan hasil dari analisis regresi menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas menyatakan bahwa pada sistem tradisional, secara statistika faktor produksi yang berpengaruh nyata adalah luas lahan, tenaga kerjapanen dan persiapan, oksigen terlarut dan ammonia. Pada sistem budidaya tradisional plus, secara statistika faktor produksi yang berpengaruh nyata adalah luas lahan, saponin, obat-obatan dan ammonia. Sistem budidaya terbaik yang disarankan untuk terus dilakukan adalah Sistem Tradisional Plus dengan Polikultur antara Udang dan Bandeng yang memiliki NPV Rp. 6.036.817.617, Net B/C 2,91 dan IRR 51% dibandingkan dengan sistem lain seperti Tradisional Monokultur, Tradisional Plus Monokultur dan Tradisional Polikultur.
  • 关键词:shrimp farming system;Sidoarjo;pollution index;economic efficiency;business feasibility
  • 其他关键词:sistem tambak udang;Sidoarjo;indeks pencemaran;efisiensi ekonomi;kelayakan bisnis
国家哲学社会科学文献中心版权所有