摘要:Producing shrimps within ecological carrying capacity and economic feasibility seems to be the goal needed to be achieved in order to bring back Sidoarjo to be one of the biggest districts exporting shrimps.Decision makers,i.e.policy makers and farmers are challenged with the responsibility of planning and conducting aquaculture development in a sustainable way whereby social,ecological and economic goals are simultaneously satisfied.Cobb–Douglas Production Function is one of the methods used to know which input highly affects the shrimp production,continued by Investment Analysis i.e.Discounted Criteria methods that include NPV,Net B/C and IRR to see which system is feasible.As for ecological sustainability,this research uses water quality data translated into Pollution Index as an indicator.And from survey that has been done in Sidoarjo district from May 2013 to October 2013,using Pollution Index analysis show that ponds in Sidoarjo are moderately polluted,the next analysis using regression for Cobb–Douglas Production Function stated that in traditional system production factors that statistically significant are pond area,harvest and pond preparation labour,dissolved oxygen and ammonia.In traditional plus system,pond area,fertilizer,saponin and ammonia seems to be statistically significant.The best shrimp cultivation system would be Traditional Plus Polyculture between shrimp and milkfish that has NPV IDR 6.036.817.617,Net B/C 2,91 and IRR 51% compared to other systems such as Traditional Monoculture,Traditional Plus Monoculture and Traditional Polyculture.
其他摘要:Membudidayakan udang dalam daya dukung ekologi dan kelayakan ekonomi yang sesuai tampak
menjadi tujuan yang harus dicapai dalam rangka membawa Sidoarjo kembali menjadi salah satu kabupaten
pengekspor udang terbesar. Para pengambil keputusan seperti Pemerintah yang membuat kebijakan budidaya
dan petambak ditantang dengan tanggung jawab untuk merancang dan melakukan pengembangan budidaya
dengan cara yang berkelanjutan di mana tujuan sosial, ekologi dan ekonomi secara bersamaan terpenuhi.
Fungsi Produksi Cobb-Douglas adalah salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui input produksi
yang paling mempengaruhi produksi udang, dilanjutkan dengan Analisis Investasi seperti metode Discounted
Criteria yang meliputi NPV, Net B/C dan IRR untuk melihat sistem budidaya mana yang layak dilanjutkan.
Untuk melihat keberlanjutan ekologi, penelitian menggunakan data kualitas air yang diolah menjadi Indeks
Pencemaran. Dan dari survey yang dilakukan di Sidoarjo pada bulan Mei 2013 hingga Oktober 2013, analisis
perhitungan Indeks Pencemaran menunjukan bahwa secara keseluruhan tambak-tambak di Sidoarjo tercemar
sedang dan hasil dari analisis regresi menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas menyatakan bahwa pada
sistem tradisional, secara statistika faktor produksi yang berpengaruh nyata adalah luas lahan, tenaga kerjapanen dan persiapan, oksigen terlarut dan ammonia. Pada sistem budidaya tradisional plus, secara statistika
faktor produksi yang berpengaruh nyata adalah luas lahan, saponin, obat-obatan dan ammonia. Sistem budidaya
terbaik yang disarankan untuk terus dilakukan adalah Sistem Tradisional Plus dengan Polikultur antara Udang
dan Bandeng yang memiliki NPV Rp. 6.036.817.617, Net B/C 2,91 dan IRR 51% dibandingkan dengan sistem
lain seperti Tradisional Monokultur, Tradisional Plus Monokultur dan Tradisional Polikultur.