摘要:This study aims to analyze efficiency and revenue in soybean farming.In order to attain the objective,this study uses primary data that are collected from 72 soybean farmers taken purposively.Production factor analysis using Cobb Douglas production function to analyze factors that affect soybean production showed that Male Labor,Seeds and Land Area variables had positive effect;meanwhile,Women Labor had negative effect on soybean farming.Based on the analysis of soybean farming revenue in Garut district,farmers can still earn the cash revenue compared to the cash cost as much as Rp 2,027,455.92 and earn revenue from the total cost of Rp 968,474.41,with R/C ratio of 1:35 and 1:14.R/C ratio value indicates that soybean farming in Garut is still feasible and profitable when cultivated.Efficiency is obtained from a comparison between the Value of Marginal Product and Marginal Cost.The results showed that the production inputs in soybean farming are not yet efficient.Male Labor and Manure should be reduced from 89.76 HOK;591.04 Kg to 80.67 HOK;115.52 Kg.In addition,Female Labor and Chemical Fertilizer should not be used since it causes more losses due to using these inputs.Pesticides,Seeds and Land Area inputs shall be increased from 709.70 ml;77.27 Kg;0.35 to 241.98 ml;297.43 Kg;9.77 Ha.
其他摘要:Tujuan penelitian ini adalah menganalisis efisiensi dan pendapatan dalam usahatani kedelai. Untuk menjawab tujuan tersebut penelitian ini menggunakan data primer sebanyak 72 orang petani kedelai yang diambil secara purposive. Dilakukan analisis faktor produksi menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi usahatani kedelai, diperoleh variabel Tenaga Kerja Pria, Benih dan Luas Lahan memiliki pengaruh positif, sedangkan Tenaga Kerja Wanita memiliki pengaruh negatif bagi usahatani kedelai. Berdasarkan analisis pendapatan usahatani kedelai di Kabupaten Garut, petani masih dapat memperoleh pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 2 027 455.92 dan pendapatan atas biaya total yaitu Rp 968 474.41, dengan nilai R/C rasio berturut-turut 1.35 dan 1.14. Nilai R/C rasio menunjukkan bahwa usahatani kedelai di Kabupaten Garut masih layak dan menguntungkan apabila diusahakan. Efisiensi diperoleh berdasarkan perbandingan antara Nilai Produk Marginal dan Biaya Korbanan Marginal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input-input produksi pada usahatani kedelai belum efisien. Input Tenaga Kerja Pria dan Pupuk Kandang harus dikurangi dari 89.76 HOK; 591.04 Kg menjadi 80.67 HOK; 115.52 Kg. Sedangkan input Tenaga Kerja Wanita dan Pupuk Kimia sebaiknya tidak digunakan karena petani akan mengalami kerugian akibat penggunaan input tersebut. Input Pestisida, Benih dan Luas Lahan harus ditambah dari 709.70 ml; 77.27 Kg; 0.35 Ha menjadi 241.98 ml; 297.43 Kg; 9.77 Ha.