摘要:Perdebatan mengenai pengetahuan dalam tradisi ilmu sosial-humaniora tela h berlangsung lama dan masih terjadi hingga sekarang. Apabila kita lacak ke belakang,Manheim dalam McCarthy (1996) misalnya menjelaskan bagaimana konteks sosial memengaruhi terbentuknya pengetahuan. Sedangkan Berger dan Luckman (1966) memperbarui pandangan Manheim,dengan berpendapat bahwa pengetahuan terbentuk karena hasil dialektika antara individu dengan masyarakat,serta memperlakukan pengetahuan sebagai tool of communication untuk menemukan makna (meaning). Dari tradisi Frankfurt School,Habermas (1971) membongkar keterkaitan antara pengetahuan dengan kepentingan. Menurut Habermas,tradisi positivisme menyembunyikan kepentingan teknis,humaniora menyembunyikan kepentingan komunikatif,sedangkan k ritis menyembunyikan kepentingan emansipatoris. Lebih lanjut,Foucault (1980) menjelaskan bahwa pengetahuan adalah kuasa,artinya pengetahuan mempunyai kekuatan untuk mengonstruksi kenyataan,mendisiplinkan bahkan “menormalkan” yang dianggap menyimpang.